Notification

×

Tag Terpopuler

Bupati OKI Sebut Status Karhutla Tetap Waspada

Wednesday, September 25, 2019 | Wednesday, September 25, 2019 WIB Last Updated 2019-09-25T08:52:16Z

OKI, SP - Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar menegaskan kebakaran hutan dan lahan di "Bumi Bende Seguguk" masih status waspada. Iskandar mengatakan, kendati telah terjadi hujan yang disebutnya berdampak titik hotspot menurun, namun politisi senior PAN ini meminta kewaspadaan mengguyuri Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan (Satgas Dalkarhutbunlah) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tetap siaga. 

"Hujan yang turun di hampir seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Selasa kemarin menurut Iskandar memang efektif menurunkan  jumlah titik api (Hot spot) namun bukan berarti status siaga dampak Karhutlah dicabut," tegasnya pada Rakor Evaluasi Pengendalian Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan di Kantor Bupati OKI, Rabu, (25/9/2019).

Iskandar mengakui Kebakaran lahan telah menjadi presiden buruk bagi daerah yang dipimpinnya. Namun ia mengakui, dengan kerjasama seluruh lini dalam penanggulangan karhutla berjalan efektif, 

"Upaya yang dilakukan sudah maksimal untuk mencegah maupun menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Hotspot tinggi karena wilayah OKI. Tapi tahun ini berkat kerja keroyokan jumlahnya jauh menurun dari tahun 2015 lalu," ungkapnya.

Meski kebakaran kerap terjadi, namun Bupati menyanggah anggapan bahwa penyumbang asap terbesar berasal dari daerah yang ia pimpin sejak tahun 2014 lalu. Menurutnya, untuk memperoleh batas kesimpulan harus dikaji komprehensif, 

“Ini boleh kita cermati lagi. Apakah asapnya benar dari OKI. Apakah angin itu bertiupnya statis. Tapi tidak usah kita cari persolan itu yang penting fokus kita adalah mencegah kebakaran kembali terjadi," terangnya. 

Dirinya justru berpandangan, Rakor ini sendiri ia nilai sama pentingnya saat tengah berada di lapangan dalam penanggulangan karhutla, 

"Mestinya sekarang berada dilapangan, namun pertemuan ini penting untuk mengevaluasi kerja dalam pengendalian Karhutbunlah. Saya juga mengajak untuk mengukuhkan semangat dan komitmen untuk mencegah terjadinya lagi kebakaran lahan," ajaknya. 

Catatan terpenting juga dikemukakan Bupati. Ia menuntut keseriusan partisipasi perusahaan dalam keselarasan bersama pemerintah,

"Kepada perusahaan pemegang konsesi lahan Iskandar untuk tetap komitmen dalam pencegahan. Tidak hanya diareal HGU juga menjaga radius sekitar. Komitmen Perusahaan bisa dilihat berapa besar anggaran yang dia sediakan untuk penanggulangan karhutlah. Sekarang tidak perlu diminta cukup kesadaran masing-masing karena akan menjadi catatan bagi Pemda," tegasnya. 

Kapolres OKI, AKBP Dony Eka Syaputra mengingatkan pasca hujan dua hari terakhir, bertambahnya hotspot masih memungkinkan maka upaya keroyokan tetap dimaksimalkan. 

Terkait pengungkapan kasus karhutla, dikemukakan Perwira Menengah ini, penegakan hukum pihaknya sudah menetapkan 11 tersangka pembakar hutan dan lahan dari 8 kejadian berbeda. Ia menuturkan, gakum tersebut, berkemungkinan dapat saja berasal dari korporasi atau perusahaan,

“Soal penatapan tersangka di OKI paling banyak, Jadi ini kami wanti-wanti, jangan sampai pemegang HGU lalai, kita akan cek peralatan, SDM nya sesuai atau tidak. Jangan sampai nanti ada upaya pembiaran,” ujarnya. 


Sementara, Dandim 0402 OKI/OKI, Letkol. Inf. Riyandi mengatakan dalam melakukan pencegahan dan pengendalian Karhutlah penting juga melibatkan masyarakat. 

“Jadi dibalik framingnya satgas yang membantu masyarakat bukan sebaliknya” dengan upaya itu menurut Riyandi upaya penanggulangan efektif dilakukan. 

Dicontohnya keberhasilan satgas dalam menanggulangi titik api desa Sungai Bungin Kecamatan Pangkalan Lampam. 

“Kalau kita mau cari pembakar lahan itu sulit tapi kalau masyarakat itu sendiri yang menjaga lahannya, akan meminimalisir kebakaran lahan," sebutnya.

Riyandi berkeyakinan, kebakaran hutan dan lahan bukan karena bencana namun ada ulah manusia.

“Ini dugaan kami yang berada dilapangan, kebakaran bukan karena bencana tapi faktor kesengajaan ataupun kelalaian manusia," ujarnya. 

Dirinya mengatakan mayoritas lahan yang terbakar berada pada areal sengketa dekat konsesi perusahaan.

“Fakta dilapangan demikian, semoga dugaan saya tidak benar ada upaya pembakaran apakah dari korporasi atau masyarakat yang melakukan saya tidak bisa sebut karena butuh data pendukung," ungkapnya. 

Faktor lain tambahnya karena fenomena alam namun ini sangat minim terjadi. 

“Jadi di dalam gambut itu ada rongga bisa saja titik terbakarnya bukan dilokasi lain namun asapnya keluar disana” tungkasnya. 

Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin mengatakan, upaya keroyokan tetap dimaksimalkan mengingat status darurat dampak karhutla masih bersisa 30 hari lagi.

“Sejak ditandatangani Bupati Status itu belum dicabut, artinya kita tetap waspada," ujarnya. 

Ia mengungkapkan, dampak turun hujan Selasa menurunkan titik panas dan titik Api di sejumlah wilayah Kabupaten OKI.

“Data terakhir kami pantau dari 150 hotspot turun drastis jadi 4 titik hari ini," bebernya.

Namun menurut Listiadi, mengutip data BMKG, tercatat, hujan masih bersifat anomali atau belum permanen.

“Prediksi BMKG beberapa hari terakhir hujan, namun belum menandakan musim kemarau telah berakhir, upaya siaga kita jangan sampai kendor," tandasnya. (RB
×
Berita Terbaru Update