![]() |
Kepala MTs Negeri 1 Palembang,Tugino (foto/raf) |
PALEMBANG, SP - Kondisi udara di Sumatera Selatan akhir-akhir ini sangat
tidak sehat. Udara yang dipenuhi kabut asap mengkhawatirkan kesehatan bagi
peserta didik.
Berdasarkan informasi Konsentrasi Partikulat (PM10) yang dilansir dari laman
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada pukul 05.00 WIB
pagi, kualitas udara di Kota Palembang berada di zona hitam jauh di atas nilai
ambang batas (NAB), yakni 492.63 µgram/m3. Bahkan pantauan BMKG pada pukul
02.00 mencapai titik tertinggi yakni 579.43 µgram/m3.
Sedangkan
batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien
ialah 150 µgram/m3. Hal ini menunjukkan jika kualitas udara di Kota
Palembang masuk kategori berbahaya.
Untuk menindaklanjuti kondisi ini, Kanwil Kemenag Sumsel Al
Fajri Zubaidi melalui surat edarannya agar kegiatan proses belajar mengajar
terkait kabut asap menghimbau agar Kepala Madrasah di Sumatera Selatan untuk
mengambil langkah melakukan pergeseran jam masuk kegiatan belajar mengajar
(KBM) dari jam 07:00 WIB menjadi 08:00 WIB.. Jadi Pelajaran berkurang 10 menit..
Sedangkan untuk madrasah yang melakukan KBM sore hari,
menyesuaikan KBM pagi hari., Jika situasi udara dinyatakan sangat tidak
sehat oleh pihak terkait yang disebabkan kabut asap di wilayah Sumatera
Selatan, maka KBM disatuan pendidikan bersifat falkultatif (dirumah).
Sementara itu, salah satu MTs Negeri 1 Palembang dalam menindak
lanjuti edaran Kakanwil kemenag Provinsi Sumatera Selatan tersebut dan melihat
kondisi udara yang tidak baik untuk kesehatan mulai hari ini Selasa (24 – 25
September) meliburkan siswanya.
“Siswa
dialihkan untuk belajar dirumah dan masuk kembali ke sekolah pada hari Kamis
tanggal 26 September 2019, pukul 07.30.WIB. “untuk guru dan pegawai tetap absen
seperti biasa,”ungkap kepala MTs negeri 1 Palembang Tugino
Sampai
dengan hari ini kami berharap ada sebuah rahmat dan mukzizat dari Allah yang
hadir di permukaan bumi, yaitu dengan diturunkan hujan. Sehingga asap dapat
berkurang dan kami bisa beraktifitas seperti biasanya dan kembali mendapat
hirup udara yang segar," pungkasnya. (Raf)