Notification

×

Tag Terpopuler

Sejumlah Kejuaraan Terancam Batal, Atlet Disabilitas Geruduk BPKAD

Thursday, September 19, 2019 | Thursday, September 19, 2019 WIB Last Updated 2019-09-19T09:02:11Z
Sejumlah atlet disabilitas binaan NPCI Sumsel saat mendatangi Kantor BPKAD Sumsel (foto/alfatih)
- Tagih Janji Gubernur

PALEMBANG, SP - Puluhan atlet disabilitas dari berbagai cabang olahraga binaan National Paralymlic Committee Indonesia (NPCI) Sumsel hari ini menggeruduk Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumsel, Kamis (18/9).

Pasalnya, puluhan atlet tersebut terancam tak mengikuti sejumlah kejuaraan nasional baik single event maupun multievent dikarenakan anggaran NPCI tak dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019.

Namun sayang, kehadiran puluhan atlet di pelataran Kantor BPKAD Sumsel tak ada yang merespon. Mereka pun terkatung-katung sehingga pulang tanpa jawaban yang jelas. 

"Rapat galo kak di Bina Praka, kami dak biso kasih statemant, kami cuman staf biasa, takut salah,"ujar staf resepsionis BPKAD Sumsel yang enggan disebutkan namanya. 

Sementara itu Ketua NPCI Sumsel Ryan Yohwari mengaku menyesalkan BPKAD yang tak merespon dengan baik. Padahal menurutnya, terakhir bertemu dengan Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama para atlet, saat atlet Sumsel meraih prestasi di Asian Para Games, Gubernur Sumsel berjanji agar atlet disabilitas harus disamakan apapun dan jika ada yang ingin keluhkan langsung disampaikan. 

"Nah kehadiran kami disini salah satunya menagih Janji Pak Gubernur (Herman Deru-red) agar jika ada yang terjadi apa-apa lapor. Kenapa ke BPKAD? Karena kami yang sudah mengajukan anggaran APBDP lebih dulu ke BPKAD bahkan terverifikasi lebih lengkap dibanding KONI, ini malah tak ada,"sesalnya.

Pria yang juga juara dunia bulutangkis di Madrid ini menambahkan bahwa jika tak diberikan anggaran APBDP untuk atlet disabilitas maka sejumlah kejuaraan terancam tak bisa diikuti. 

"Misalnya November nanti multievent nasional di Peparpenas Jakarta, Desember Peparprov di Prabumulih dan Kejurnas Cabor sebagai syarat untuk ikut Peparnas di Papua 2020 mendatang,"jelasnya. 

Menurut Ryan, jika atlet umum ada seleksi PON melalui Pra PON, atlet disabilitas juga ada dan saat ini sudah mulai beberapa kejuaraan yang wajib diikuti. Jika tak mengikuti Kejurnas maka sudah dipastikan tak ikut Peparnas, multievent sekelas PON. 

Padahal atlet disabiliatas Sumsel yang meraih prestasi yang mengharumkan nama Sumsel dengan 44 medali di Peparnas Jabar 2016 dan duduk di delepan besar. Sementara PON Jabar, atlet umum Sumsel harus puas di peringkat 21.

"Sebenarnya kalau bonus Asian Para Games kemarin tak diambil dari APBD induk cukup. Tapi karena diambil kami tidak bisa lagi membiayai sejumlah kejuaraan,"pungkasnya. 

Ryan mengaku semoga Pemerintah terkait bisa lebih peduli lagi dengan atket disabilitas apalagi sudah terbukti mengharumkan nama Sumsel dan Indonesia baik ASEAN Para Games, Asian Para Games, bahkan ada yang sampai level Paralimpiade. Sebuah level olimpiade bagi atlet umum. (Al Fatih) 
×
Berita Terbaru Update