![]() |
ilustrasi (foto/net) |
PALEMBANG, SP - Dengan musim penghujan saat ini, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menghimbau masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, pihaknya meminta dan menghimbau masyarakat untuk menerapkan PHBS.
"Saya imbau menerapkan PHBS ini karena sekarang ini musim hujan dan masyarakat rentan akan terkena penyakit seperti diare, demam berdarah dan sebagainya," katanya
Dengan menerapkan PHBS ini, ungkap Deru, bisa menghindari penyakit yang timbul pada musim penghujan. "Kita berharap seperti itu, jadi kita lakukan pencegahan sebelum terjadi," ujar Deru.
Deru mengungkapkan, khusus antisipasi demam berdarah, pihaknya telah mengintruksikan kepala daerah dari 17 kabupaten/kota di Sumsel agar segera bertindak sedini mungkin.
"Saya sudah imbau pemerintah di tingkat kabupaten/kota, sampai ke tingkat pemerintah desa untuk mensosialisasikan imbauan untuk tetap menjaga kesehatan agar jauh dari demam berdarah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinai Sumsel, Lesty Nuraini mengatakan, untuk antisipasi dan pencegahan menjangkitnya demam berdarah sebenarnya bisa dilakukan dengan PHBS.
"Selain dengan PHBS bisa juga dengan meningkatkan daya tahan tubuh, jaga kebersihan lingkungan, jangan ada potensi yang memungkinkan jentik-jentik hidup, untuk memutus rantai penularan. Melakukan PSN dan 3 M, hindari gigitan nyamuk," katanya.
Lanjutnya, pihaknya sudah mengirim edaran ke kabupaten/kota terkait antisipasi demam berdarah dan memberikan bantuan berupa bahan insektisida dan larvasida.
"Yang penting kalau ada ciri-ciri DBD, segera ke dokter. Masyarakat perlu waspada terhadap DBD, karena jika terlambat dapat menyebabkan kematian. Perlu diketahui, ciri-ciri DBD seperti demam tinggi 2 hinga 7 hari, timbul bintik-bintik kemerahan di kulit, kadang mimisan, nyeri di ulu hati, lesu, lemah," ujar Lesty
Lesty mengungkapkan, untuk kasus DBD di Sumsel terjadi peningkatan meski tidak signifikan. Meningkatnya kasus DBD ini tidak hanya dikarenakan siklus musim, melainkan juga karena lingkungan.
"Berdasarkan data dari Dinkes Sumsel pada 2019 jumlah kasus DBD di Sumsel pada 2019 mencapai 2.915 kasus, pada 2018 terdapat 2.489 kasus dan 2017 ada 1.452 kasus. Kami masih mengumpulkan data untuk kasus DBD pada Januari 2020 ini," ungkapnya. (Lan)