 |
| Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel, Mirwansyah saat diwawancarai di kantornya, kemarin, (foto/lan) |
PALEMBANG, SP - Jumlah Keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami penurunan pada tahun ini.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel, Mirwansyah mengatakan, jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengalami penuruan tahun ini.
“Penurunan jumlah tersebut disebabkan membaiknya kondisi perekonomian keluarga tersebut. Selain perekonomian Sumsel yang terus membaik, kita juga memperketat verifikasi KPM yang akan menerima dana bantuan PKH," ujar Mirwansyah.
Mirwansyah mengungkapkan, adapun jumlah PKM PKH di Provinsi Sumsel tahun ini sebanyak 278.245 KPM atau lebih rendah ketimbang tahuan 2018 lalu dengan jumlah sebanyak 353.481 KPM.
"Tahun ini sebanyak 4 ribu KPM PKH di Provinsi Sumsel yang kondisi perekonomiannya telah membaik. Artinya PKH yang telah disalurkan selama ini telah sangat membantu dan tepat sasarannya," ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk komponen penerima KPM PKH sendiri tidak mengalami perubahan atau tetap sama dengan yang lama yaitu mulai dari 2 anak, ibu hamil, disabilitas hingga lansia, namun kategorinya saja yang ada perubahan seperti lansia yang tadinya 65 tahun menjadi 70 tahun.
"Adapun syarat utama untuk menerima bantuan yakni miskin dan memiliki KTP berdomisili di wilayah Sumsel. Kalau tidak ada ya kami tidak bisa akomodir. Karena salah satu syaratnya harus punya KTP dan juga nantinya adanya penandaan rumah warga miskin bagi penerima bantuan. Hal ini juga yang membuat banyak peserta yang tidak layak menerima bantuan tersingkir dengan sendirinya," jelas Mirwansyah.
Mirwansyah menambahkan, dalam penggunaannya, KPM mendapat arahan dari Pendamping PKH yang saat ini jumlahnya mencapai 1.500 orang yang telah mendapat arahan untuk menggunakan dana PKH sebaik mungkin.
"Total bantuan PKH yang akan dikucurkan di Sumsel untuk tahap pertama tahun ini mencapai angka Rp2.2 miliar lebih. Jadi setahun ini jumlahnya hampir sekitar Rp1 triliun yang disalurkan per triwulan," katanya. (Lan)
