![]() |
Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian Menerima Buku dari Gubernur Sumsel, H. Herman Deru |
- HD:Tidak Ada Limit Dana
PALEMBANG, SP - Provinsi Sumsel hingga saat ini masih berstatus zero covid-19 sehingga mendapat poin dari Kementerian Dalam Negeri, Kemendagri) Ri serta dapat dijadikan percontohan bagi daerah lain dalam menghadapi pandemi covid-19 atau corona.
Apresiasi tersebut diungkapkan, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, sesaat usai memimpin rapat kesiapsiagaan penanganan corona virus disease-19 (Covid) wilayah Provinsi Sumsel, di Griya Agung, Sabtu (21/03) siang.
Menurut Tito, dari paparan yang disampaikan, tergambar jelas bahwa Pemprov Sumsel dan jajaran sudah melakukan langkah antisipasi yang cepat dengan mengeluarkan edaran-edaran sebagai langkah antisipasi penyebaran covid-19 sejak akhir Januari 2020. Bahkan, Provinsi Sumsel telah membentuk gugus tugas yang bekerja sesuai protap dan SOP gugus tugas pusat termasuk edukasi masyarakat sampai upaya mitigasi.
“Saat ini, positif covid-19 masih nol meskipun sudah ada yang ODP, kematian juga nol. . Namun, harus waspada dan antisipasi”, tegas Tito di hadapan awak media.
Selain meningkatkan kewaspadaan, tambah Tito, warga senantiasa harus berdoa agar tidak ada yang sampai terpapar covid-19. Serta tetap menggencarkan langkah-langkah antisipasi sembari menunggu rapid tes tersebut dengan mengedukasi masyarakat luas tentang bahaya covid-19.
“Poin terpenting. Pencegahan bisa dilakukan perorangan, dengan memiliki kesadaran kemudian lakukan proteksi diri sendiri. Cuci tangan dengan sabun karena cuci tangan dengan air tidak cukup. Perkuat daya tahan tubuh penting, karena ini virus bisa mati hanya dengan kekebalan tubuh kita”, tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, H.Herman Deru, mengatakan rapat ini merupakan breakdown dari pusat ke daerah. Agar pihaknya tetap melakukan social distancing, namun tetap produktif.
"Itu akan segera kita atur. Rapat hari ini kita maknai kesiapsiagaan tentang bagaimana upaya kita mengurangi kontak fisik. Misal anak sekolah belajar dari rumah jadi bukan libur”, katanya.
Sedangkan untuk ASN, tambah Deru, akan diserahkan ke masing-masing Satker disesuaikan dengan kebutuhan kantor tersebut termasuk soal berapa pegawai yang bisa melakukan pelayanan dan operasional.
“Segera Saya panggil semua ketua Ormas Keagamaan, perguruan tinggi dan lainnya. Kita ajak duduk bersama bersatu melawan agar virus ini tidak masuk ke Sumsel. Mengenai alokasi dana, Kita tidak akan pernah membatasi dan membuat limit tertentu untuk kebutuhan ini. Agar Sumsel tetap zero Covid-19, kita bahkan siap relokasi dana”, tambahnya. (hmy)