Notification

×

Tag Terpopuler

Raup Puluhan Juta dari Budidaya Labu Siam

Thursday, January 14, 2021 | Thursday, January 14, 2021 WIB Last Updated 2021-01-14T11:29:49Z
Robert petani labu Siam 


Pagaralam, SP - Robert salah seorang pria di Kota Pagaralam ini berhasil membudidayakan labu siam.

Labu siam termasuk jenis sayuran yang populer di Indonesia. 

Labu siam memiliki buah berwarna hijau dan ukurannya dua kali kepalan tangan.

Selain buahnya, bagian lain yang bisa dikonsumsi adalah pucuknya.

Labu siam tumbuh dengan subur pada wilayah dengan ketinggian 100–200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi.

Itu sebabnya, labu siam bisa ditemui di daerah tropis maupun subtropis.

Labu siam juga memiliki banyak manfaat buat kesehatan tubuh.

Buah ini memiliki kadar vitamin C yang tinggi dan sumber serat yang baik untuk kesehatan.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak petani membudidayakan tanaman dengan batang merambat ini.

Salah satunya adalah  Robert petani yang berada di jalan Tanjung Payang, Kecamatan Pagaralam Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan. 

Ia sendiri belum lama membudidayakan labu siam sekira satu tahun lalu dengan luas lahan 15 rantai.

Satu rantai sama dengan 15x15 meter persegi.

Menurut Robert, lahan seluas itu bisa menghasilkan sekitar 1–2 ton buah labu siam sekali panen.

Labu siam mulai memasuki usia produktif setelah berumur tiga sampai empat bulan.

Saat itu, tanaman ini bisa dipanen seminggu sekali.

Usia labu siam sendiri bisa mencapai dua tahun lebih.

"Bahkan jika dirawat dan tanaman yang mati disulam terus bisa bertahan lebih lama lagi," katanya.

Selama ini, Robert memasarkan hasil panennya ke pedagang pengumpul (pengepul) dengan harga sekitar Rp 1.000–Rp 1.500 per kilogram (kg).

"Harga labu siam ini fluktuatif, bisa dengan cepat berubah-ubah," kata Robert.

Dengan harga di kisaran itu, omzet Robert dari penjualan labu siam berkisar antara Rp 5 juta–Rp 10 juta per bulan.

"Biaya perawatannya sekitar Rp 1,5 juta per bulan," jelasnya.

Selain itu Robert juga menjual hasil panennya kepada pengepul yang ada di Pasar Terminal Nendagung Kota Pagaralam.

" Di sana juga banyak pedagang dari luar daerah yang membeli seperti Lahat, Empat Lawang bahkan ada yang dari Palembang," Pungkasnya. (Rep)

×
Berita Terbaru Update