PALEMBANG, SP - Baru-baru ini layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) menyasar para siswa sekolah usia 7 sampai 17 tahun di Kota Palembang dengan jenis pemeriksaan yang telah ditetapkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Fenty Aprina mengatakan, Kota Palembang sedang melaksanakan program CKG bagi masyarakat dan sedang berproses melakukan CKG untuk anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.
"Program ini adalah upaya untuk menurunkan angka kesakitan, meningkatkan angka harapan hidup, juga mendeteksi dini adanya penyakit pada masyarakat," katanya.
Setidaknya ada 13 pemeriksaan untuk anak usia SD. Untuk anak usia SMP, SMA akan ada tambahan pemeriksaan cek gula darah dan anemia. Seperti pada siswa SD, pemeriksaan difokuskan pada status anemia, status gizi, dan lainnya.
"Jadi untuk CKG Sekolah ada paketnya. Jadi seperti paket SD, SMP, dan SMA. Kalau untuk SD itu diperiksa anemia, status gizi, dan lainnya," katanya.
Hingga akhir 2025 ini, Dinkes Kota Palembang menargetkan pelaksanaan CKG untuk siswa sekolah ini mencapai 36 persen. Karena ini gratis dan bermanfaat, diharapkan peran serta orang tua untuk mendukung program ini.
"Apabila dari hasil CKG ditemukan indikasi kelainan yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut, siswa akan dirujuk ke Puskesmas agar mendapatkan pemeriksaan dan perawatan sesuai kebutuhan," katanya.
Secara umum CKG untuk masyarakat telah dimulai sejak Februari 2025. CKG ini bisa dilakukan di 42 puskesmas di Kota Palembang. Sebab, jika dilakukan secara mandiri pemeriksaan kesehatan ini biayanya besar.
"Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ini biaya normalnya sekitar Rp1 juta, terbilang cukup mahal jika tidak gratis seperti di program ini," katanya,
Pemeriksaan yang akan dilakukan mulai dari pemeriksaan fisik, cek kimia darah, gula darah, kadar kolesterol, pemeriksaan IVA deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara, mata, gigi dan mulut, pendengaran dan lainnya.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sesuai dengan kelompok usia. Bayi baru lahir dengan usia dua hari, balita dan anak pra sekolah usia 1-6 tahun, dewasa usia 18-59 tahun, serta lansia usia mulai 60 tahun.
"Durasi pemeriksaan setiap pasien berbeda-beda tergantung usia. Mulai 30 menit sampai 1 jam," katanya. (Ara)