Notification

×

Tag Terpopuler

Aplikasi Go-Export Resmi Diluncurkan, Dorong Tata Kelola Ekspor Sumsel Lebih Transparan

Monday, December 15, 2025 | Monday, December 15, 2025 WIB Last Updated 2025-12-15T13:08:31Z


PALEMBANG,SP - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean bersama Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Herman Deru, resmi meluncurkan Aplikasi Go-Export Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bertempat di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Senin (15/12/2025). 


Bertepatan dengan peresmian ini juga dilakukan pelepasan ekspor komoditas unggulan Sumatera Selatan. Sahat menyatakan bahwa melalui aplikasi Go-Export ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola ekspor daerah berbasis ketertelusuran.


"Melalui Aplikasi Go-Export, proses pengawasan, pemeriksaan, dan sertifikasi ekspor diharapkan berjalan lebih cepat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kedepannya diharapkan dapat melakukan hilirisasi ekspor dan mengirimkan produk-produk hewan, ikan, dan tumbuhan lainnya," jelas Sahat.


Aplikasi Go-Export merupakan inisiasi Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) yang dikolaborasikan bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk mendukung pengembangan dan penguatan komoditas unggulan daerah. Aplikasi ini merupakan aplikasi telusur komoditas unggulan Sumatera Selatan, sehingga setiap komoditas yang diekspor dapat diketahui secara jelas asalnya, proses produksi, hingga tahapan sertifikasi dan karantina yang dilalui. Sistem ini dikembangkan bersama Dinas Perdagangan, Dinas Kominfo, dan Universitas Multi Data Palembang untuk mengintegrasikan data dari hulu hingga hilir secara terstruktur dan akuntabel.


Herman menambahkan, Sumatera Selatan merupakan provinsi dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Meski demikian, terdapat beberapa produk komoditi ekspor Sumsel yang tidak terlacak bahwa komoditi tersebut berasal dari Sumsel. Oleh karena itu diperlukannya suatu inovasi untuk memastikan ketelusuran, keaslian dan kualitas produk agar kepercayaan mitra internasional meningkat serta mendukung percepatan layanan ekspor.


"Hari ini kita menyaksikan langkah maju melalui peluncuran aplikasi Go-Export dengan teknologi barcoding. Mulai saat ini, komoditas unggulan Sumatera Selatan akan memiliki identitas yang lebih jelas, dapat dilacak asal-usulnya, dan memiliki standar yang sesuai dengan permintaan pasar global," imbuhnya.


Lebih lanjut, Sahat menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan atas dukungan dan dorongan terhadap pengembangan aplikasi Go-Export. Melalui aplikasi ini, ketertelusuran asal-usul komoditas ekspor hewan, ikan, dan tumbuhan Sumatera Selatan, serta pencatatan data devisa ekspor daerah secara lebih terintegrasi. 


"Inisiasi ini sejalan dengan Program Gerakan Berorientasi Ekspor Badan Karantina Indonesia, di mana Karantina berperan sebagai economic tools melalui bimbingan teknis kepada eksportir, pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan, serta penguatan sistem ketertelusuran komoditas dari hulu hingga hilir," terang Sahat.


Pada kesempatan tersebut, dilakukan pelepasan ekspor komoditas unggulan Sumatera Selatan yaitu crude coconut oil tujuan Malaysia sebanyak 42 metrik ton atau 2 kontainer senilai Rp1,4 miliar. Seluruhnya dijadwalkan berangkat pada 17 Desember 2025. Selain itu, sejumlah komoditas lain juga tercatat akan diekspor, seperti kayu manis ke Turki, kopi robusta dan liberica ke Malaysia, low fat desiccated coconut dan santan kelapa ke Cina dengan total nilai ekspor mencapai miliaran rupiah.


Kepala Balai Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari, menjelaskan bahwa berdasarkan data Karantina tahun 2025, ekspor nasional didominasi produk sawit dan turunannya. Kemudian diikuti komoditas kopi, hasil perikanan, dan produk peternakan dengan nilai ekonomi yang signifikan. Sementara itu, melalui Sumatera Selatan hingga 10 Desember 2025 tercatat nilai ekonomi ekspor komoditas tumbuhan mencapai Rp8,95 triliun, komoditas ikan Rp13,3 miliar, dan komoditas hewan Rp412,6 juta yang diekspor ke 29 negara tujuan oleh 53 eksportir. 


"Beberapa komoditas unggulan eskpor asal Sumatera Selatan didominasi karet lempengan, diikuti kayu karet olahan, benih kelapa sawit, kayu olahan, hasil perikanan, serta produk hewan. Karantina senantiasa melakukan pengawasan terhadap penerapan penjaminan kesehatan dan keamanan serta kualitas komoditas ekspor dengan berbasis ketertelusuran," jelas Endah.


Melalui peluncuran Aplikasi Go-Export dan pelepasan ekspor ini, Karantina Sumsel bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menegaskan komitmen memperkuat ekosistem ekspor yang modern, terintegrasi, dan berkelanjutan. 


"Sinergi lintas sektor diharapkan mampu meningkatkan daya saing komoditas unggulan Sumatera Selatan, memperluas akses pasar global, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berorientasi ekspor," kata Sahat. (Ara)

×
Berita Terbaru Update