![]() |
MUBA, SP - Berbagai langkah dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang saat ini masih terjadi telah diupayakan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), salah satunya upaya penanganan terhadap petugas dilapangan dan warga yang terdampak kabut asap dengan cara mendirikan rumah oksigen.
dr Azmi Dariusmansyah kepala Dinas Kesehatan Muba dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya mendirikan rumah oksigen atas instruksi Bupati Muba, hal itu bertujuan untuk penanganan terhadap petugas dilapangan dan warga setempat.
"Ya, sesuai dengan instruksi Pak Bupati, kita dirikan rumah oksigen, salah satunya di Dusun V Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir," ujar Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah, (kemarin).
Rumah oksigen ini, kata dia, dapat digunakan warga sekitar dan petugas gabungan yang melaksanakan pemadaman Karhutla. Dimana rumah oksigen ini bertujuan untuk mengembalikan kandungan oksigen dalam darah.
"Ini mencegah agar tidak terjadinya kekurangan oksigen di dalam darah. Bisa digunakan oleh warga dan petugas yang sudah lama berada dilapangan. Ini bentuk antisipasi dan menjaga kesehatan petugas lapangan yang selalu mengawal perluasaan kebakaran," terang dia.
Untuk saat ini, sambung Azmi, dirumah oksigen terdapat lima tabung besar oksigen yang disediakan atau disuplai oleh Rumah Sakit Bayung Lencir. "Petugas atau warga yang menggunakan akan diberikan terapi sekitar 5 sampai 10 menit dengan oksigen murni. Untuk pertugas dapat dilakukan terapi setiap selesai melaksanakan tugas," ujar dia.
Disinggung terkait mendirikan Rumah Oksigen di daerah lain, Azmi menuturkan, tidak menutup kemungkinann hal itu dilakukan, mengingat dampak Karhutla berupa kabut asap yang terjadi.
"Untuk wilayah lain tidak menutup kemungkinan. Saat ini kita sudah siagakan 10 tabung besar oksigen di RSUD Sekayu, kapapun siap untuk digunakan," ucap dia.
Sebelumnya, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, telah mengeluarkan instruksi kepada Dinas Kesehatan Muba untuk mendirikan rumah oksigen. "Ini sebagai bentuk antisipasi kalau ada anak-anak, warga, atau petugas yang terkena ISPA," ujarnya. (ch@)