Notification

×

Tag Terpopuler

Sepanjang 2019, 4.022 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar

Sunday, September 22, 2019 | Sunday, September 22, 2019 WIB Last Updated 2019-09-22T12:12:09Z
Para petugas terus berupaya untuk memadamkan api yang terjadi di Kabupaten OKI (foto/ist)
PALEMBANG, SPKebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dari awal tahun 2019 hingga Kamis 19 September mencapai 4.022 Hektare lahan. Hal ini di sampaikan Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, Ansori saat diwawancarai kemarin.

Dijabarkan Ansori, jumlah Karhutla terbanyak terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin dengan total 1.346 hektare lahan yang terkabar, lalu di susul kabupaten PALI dengan 623 hektar dan Kabupaten Ogan Ilir dengan 607 hektare, serta kabupaten OKI 596 hektare lahan. Sedangkan kabupaten Banyuasin terdapat 336 hektare, Kabupaten Muasi Rawas dengan 292 hektare, Kabupaten Muratara 97 hektare, kabupaten Lahat 94 hektare, Kota Lubuk Linggau 8 Hektare, kabupaten OKU dan Muara Enim dengan 5 hektare dan terakhir kota Pagaralam dengan 3 hektare lahan.

"Kebakaran ini semakin meluas karena sulitnya tim pemadam untuk masuk ke kawasan lahan yang terbakar, karena kebanyakan berada di hutan ataupun lahan yang tidak memiliki akses," kata Ansori.

Sejauh ini, lanjut Ansori satgas Karhutla Sumsel telah menerjunkan 9 Heli Water Boombing untuk membantu tim darat memadamkan Karhutla. "Apalagi ada beberapa lokasi tidak memiliki sumber air, ditambah lagi kebanyakan Karhutla terjadi di Laban Gambut," ujar Ansori.

Ditambahkanya, kemungkinan jumlah Karhutla akan terus bertambah mengingat data dari situs Lembaga Antariksa dan Penerbangan (Lapan) mencatat jika ada 4541 Hot Spot yang terpantau sepanjang bulan september 2019, dengan 50 persen diantaranya memiliki tingkat kepercayaan 80 persen. Sedangkan untuk keseluruhan terdapat 6416 Hotspot sepanjang 2019.

"Meskipun baru sampai tanggal 20 September, tapi Hot Spot di bulan ini sudah menjadi yang terbanyak jika di bandingkan bulan - bulan Sebelumnya. Sedangkan daerah yang paling banyak terdeteksi yakni Kabupaten OKI dengan 1926 Hot Spot," ungkap Ansori. (Lan)
×
Berita Terbaru Update