Notification

×

Tag Terpopuler

Pemkab OKI Pilot Project Monitoring Lahan Gambut Melalui Ina-FDRS

Wednesday, October 30, 2019 | Wednesday, October 30, 2019 WIB Last Updated 2019-10-30T02:16:27Z

OKI, SP - Sistem Pemeringkatan Bahaya Kebakaran Lahan Gambut Indonesia atau Indonesia Peatland FDRS (Ina-FDRS) yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Wilayah (PTPSW) Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) memilih Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebagai Pilot Project penggunaan alat ukur kandungan air lahan gambut dan tingkat kelembapannya.

Kepala Balai Teknologi Modifikasi Cuaca, Tri Handoko Seto mengatakan alat tersebut memudahkan pihaknya dapat mengetahui secara dini kondisi gambut tersebut, 

"Alat ini akan mengirimkan data ke server yang ada di Jakarta. Dengan masukan informasi secara online, dapat diketahui kondisi kekeringan hutan gambut," terangnya saat Acara Diseminasi Sistem Pemeringkatan Bahaya Karhutla, di Kantor Bupati OKI, Selasa (29/10/2019).

Menurut Tri, alat ini dinilai penting dalam menjaga kelembaban gambut, karena dengan monitoring tersebut sebagai upaya pencegahan kebakaran, 

“Level air lahan gambut minimal 40 centimeter. Kalau kurang dari situ atau kering bisa dilakukan pembasahan dengan teknologi lain atau modifikadi cuaca lainnya," terangnya.

Diakuinya, penyebaran titik pasang alat belum mencakup wilayah gambut rawan kebakaran, namun ia memastikan pemasangan instrumen telah berjalan dengan baik,

“Saat ini baru terpasang beberapa unit. Idealnya 50 titik sehingga seluruh lahan gambut dapat terkontrol. Namun begitu, alat yang telah terpasang sudah berfungsi dengan baik," ujarnya

Sementara itu, Wakil Bupati OKI, H M Dja’far Shodiq mengatakan sejak beberapa tahun belakangan, bersama BPPT sejumlah kajian telah dilakukan pihaknya. Menurutnya, dengan pengembangan teknologi sangat membantu dalam mengatasi masalah karhutla selanjutnya,

“Kabupaten OKI sebagai daerah pertama di Sumatera yang menerapkan Ina-FDRS,  tentunya ini untuk antisipasi agar tidak lagi terjadi kebakaran. Kajian seperti ini bisa dimanfaatkan untuk mencegah karhutla di masa yang akan datang,” tandasnya. (RB) 
×
Berita Terbaru Update