 |
PALEMBANG, SP - Palembang kembali menggelar Turnamen Sepakbola U-20 Gubernur Cup Sumsel 2019 yang akan dumulai pada 13- 20 Oktober mendatang.
Diketahui ada 17 Kabupaten/Kota se Sumsel yang ambil bagian di turnamen ini, namun sayangnya saat ini hanya 15 tim yang telah mendaftar dalam ajang yang direncanakan akan menjadi turnamen tahunan ini.
Artinya target yang di canangkan sebelumnya belum mencapai target hal tersebut di sampaikan oleh Ketua Panitia Turnamen Sepakbola U-20 Gubernur Cup Sumatera Selatan (Sumsel) 2019, Hendri Zainuddin.
"Jadi hari ini kami panitia penyelenggara, audiensi dengan Pak Walikota karena peserta Sepakbola U-20 Gubernur Cup Sumsel 2019 belum memenuhi target karena masih sedikit di bandingkan daerah lain. Yakni hanya 15 tim yang mendaftar, Artinya sosialisasi kurang ke tim-tim di kota Palembang,"Ujar Hendri, Senin (7/10/2019) siang.
Seperti diketahui penyelenggaraan Turnamen Sepakbola U-20 Gubernur Cup Sumsel telah diselenggarakan di 11 Kabupaten/Kota ini, hanya tersisa 6 Kota yang belum menyelenggarakan yakni Lubuklinggau, OKU, OKUS, PALI, Empatlawang dan Palembang.
Namun Kota Palembang yang notabennya sebagai tuan rumah final tingkat provinsi November mendatang agak kurang antusias, hal tersebut dilihat dari sedikitnya peminat kontestan yang akan mengikuti turnamen ini.
Untuk itu Kadispora Sumsel Akhmad Yusuf Wibowo mengajak untuk semua pihak terkait agar mampu mensukseskan penyelenggaraan ini, mengingat turnamen Sepakbola U-20 ini adalah tanggung jawab bersama.
"Dengan sudah diberikan bantuan dengan CSR, keberhasilan turnamen merupakan tanggung jawab kita untuk menciptakan bibit terbaik," ucapnga
Sementara itu pertandingan final Sepakbola U-20 Gubernur Cup Sumsel 2019 akan dilangsungkan pada 17 November mendatang.
Sementara itu pada penyelenggaraan tersebut dihadirkan laga eksibisi antar OPD Sumsel dengan turut mengundang 11 pemain legenda sepakbola Indonesia, antara lain Ponaryo Astaman, Firman Utina (Presiden APPI), Mahyadi Panggabean, Wijay, Oktavianus, Zah Rahan, Ferry Rotinsullu, Charis Yulianto, Nova Arianto, M. Ridwan, dan Okto Maniani. (Nis)
