Notification

×

Tag Terpopuler

Puncak Kemarau, 845 Satgas Lakukan Pendinginan Lahan Gambut

Monday, October 28, 2019 | Monday, October 28, 2019 WIB Last Updated 2019-10-28T02:31:50Z

OKI, SP - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sepekan terkahir Sumatera Selatan sedang mengalami puncak musim kemarau.  

Kondisi ini mengakibatkan Kota Palembang dan Kabupaten OKI mengalami siklus 30 Hari Tanpa Hujan (HTH) yang memicu kebakaran hutan dan lahan, terlebih di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang memang notabene lahan nya merupakan lahan gambut. 

Upaya antisipasi diambil pemerintah untuk menanggulangi perubahan iklim tersebut dengan penambahan personil satuan tugas (satgas) gabungan pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang disebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai upaya untuk memaksimalkan pemadaman. 

Kepala BPBD Kabupaten OKI, Listiadi Martin menyiagakan sedikitnya 854 personel, yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri yang tergabung dalam Satgas Kabupaten dalam upaya memaksimalkan pemadaman karhutlah tersebut. 

Menurutnya, personil bantuan disebar pada 7 Kecamatan rawan Karhutbunlah diantaranya, Kecamatan Cengal, Tulung Selapan, Pampangan, Pangkalanlampam, Tanjung Lubuk, Kayuagung dan Jejawi.

“Satuan-satuan yang tersebar di titik rawan, diagendakan selama 10 hari, dibawah koordinasi Kapolda dan Pangdam," terangnya, Minggu (27/10/2019).

Dukungan penuh Pemprov Sumsel beserta TNI/Polri menurut Listiadi tanpa lelah berjibaku dalam menjinakkan api yang diketahui semakin meluas dalam sepekan terakhir,

“Memang beberapa hari terakhir  titik panas (hot spot) bertambah, jadi bukan titik api (fire spot), terimakasih Satgas dari Provinsi sudah turut membantu menguatkan kami di daerah” ujarnya. 

Mengenai cuaca sendiri, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Nuga Putrantijo melalui keterangan persnya mengatakan berdasarkan Update dinamika atmosfer per September dasarian, prediksi El-nino hingga akhir tahun diperkirakan dalam kategori lemah hingga netral.
 
"Dengan data tersebut, diprediksi Provinsi Sumsel akan tetap mengalami musim kemarau yang akan berlangsung hingga bulan Oktober dasarian 2 tahun 2019," Jum’at, (25/10/2019) lalu. 

Nuga mengungkap pada bulan Oktober dasarian 2, Angin Monsun Australia masih akan berlangsung hingga bulan November dasarian 1, hal tersebut akan menghambat pembentukan awan, terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan.

“Jadi, prediksinya hujan baru terjadi di akhir Oktober atau di dasarian I November sekitar tanggal 1 November. Potensi awan di tanggal tersebut harus dimanfaatkan untuk hujan buatan," terangnya, 

Dalam penjelasannya Nuga mengatakan kondisi tersebut turut menjadi penyebab terjadinya kebakaran di sejumlah kawasan, terutama di Selatan wilayah Sumsel seperti Kabupaten OKI. 

“Daerah-daerah yang perlu diwaspadai dan sering terjadi karhutbunla dengan sifat hujan di musim kemaraunya dibawah normal (lebih kering) antara lain Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten OKI, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Muba dan beberapa daerah lainnya," tandasnya (RB) 
×
Berita Terbaru Update