![]() |
BANYUASIN, SP - Kekurangan guru masih menjadi persoalan yang serius dihadapi setiap Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan termasuk di Kabupaten Banyuasin.
Kekurangan guru ini jumlahnya cukup memprihatinkan mencapai 2000 orang guru. Hal itu disebabkan setiap bulannya 4 sampai 5 guru yang mengajukan pensiun dan mutasi.
Hingga saat ini jumlah guru SD dan SMP di Banyuasin sekitar 4300 orang. Kondisi ini dikhawatirkan menganggu kegiatan belajar mengajar disekolah.
“Masalah ini telah disampaikan Pemkab Banyuasin, solusinya mengajukan kuota penerimaan CPNS guru ke Pemerintah Pusat,”ujar Nasutman Ketua PGRI Kabupaten Banyuasin.
Kendati demikian, dia berikan apresiasi yang tinggi atas perhatian Pemkab Banyuasin yang telah memberikan insentif guru khususnya guru honorer dengan memberikan insentif yang nilainya Rp.300 . 000, 00 - Rp.1. 300. 000, 00.
“Kesejahteraan guru ini sudah menjadi komitmen Bupati Askolani guna memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Banyuasin,”tutur Nasutman usai mengelar seminar nasional pendidikan dalam rangka Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-74.
Senada juga diucapkan Ketua PGRI Sumsel Ahmad Zulinto bahwa insentif guru sebagai bentuk perhatian terhadap penghasilan guru di Sumsel dan belum seluruhnya Kabupaten/Kota yang memberikan insentif guru
"Yang ada baru Kabupaten Banyuasin, Muba, Muratara, Palembang, Ogan Ilir dan OKI, sedangkan daerah yang lain belum ada. Meski APBD Rp 2,2 Triliun, tapi Banyuasin sudah berani berikan insentif,” katanya.
Sementara, Bupati Banyuasin H Askolani menyampaikan demi memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Banyuasin saat ini anggaran yang dikucurkan Pemkab telah mencapai 29 persen dari nilai APBD Banyuasin.
Anggaran itu digunakan untuk Program Banyuasin Cerdas seperti perbaikan sarana dan prasarana sekolah dan pembangunan sekolah baru, berikan insentif guru dan bantu peralatan anak sekolah diantaranya buku tulis, tas dan baju batik.
"Kami berkomitmen untuk membangun dan memajukan dunia pendidikan di Banyuasin melalui Program Banyuasin Cerdas, Sehat dan Religius,”katanya.
Bupati mengaku tidak akan lupa jasa guru yang telah mendidik dan membesarkan karirnya dari sarjana SH dan MH hingga dipercaya menjadi Bupati. “Kalau saya lupa dengan jasa guru bisa kualat,”canda Askolani.
Acara itu dihadiri Sekretaris Dirjen Tenaga Kependidikan Kemendijbud RI Dr MQ Wisnu Aji, SE, MEd, Rektor Univ PGRI Palembang Dr Bukman Lian, MM, MSi, Direktur PT.Pustaka Mulia H Darmadi Harsah, SE, MSi, Kepala Disdikbud HM Yusuf, MSi dan ribuan guru se Banyuasin (Adm)