Notification

×

Tag Terpopuler

ASITA Sumsel Setop Kunjungan ke China

Wednesday, January 29, 2020 | Wednesday, January 29, 2020 WIB Last Updated 2020-01-29T02:23:06Z
Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (DPD ASITA) Sumsel, Ari Afrizal, (foto/net)

PALEMBANG, SP - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Sumsel menghentikan sementara penjualan paket-paket perjalan (wisata) ke China, menyusul merebaknya Virus Corona di negeri tirai bambu itu. 

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (DPD ASITA) Sumsel, Ari Afrizal di Palembang, menurutnya penghentian sementara penjualan paket wisata itu berdasarkan surat edaran Kementerian Pariwisata yang melarang perjalanan wisata ke Negeri Tiongkok. 

"Ya berdasarkan surat edaran dari Kemenpar, Mau tidak mau terpaksa kami tunda, lagi pula tamu-tamunya juga sudah ketakutan dan memilih mundur," ujar Ari saat dikonfirmasi Selasa, (28/1) via telepon. 

Ari menambahkan surat edaran dari kementerian tersebut telah diteruskan ke 100 agen perjalanan wisata di Sumsel, hanya saja sekitar 10 agen yang aktif membawa tamu berlibur ke Tiongkok. 

Ari menjelaskan, paket-paket perjalanan yang ditawarkan biasanya merupakan paket outbond ke luar negri terutama kawasan Asia seperti Malaysia, Singapura lalu Tiongkok, atau paket langsung ke Hongkong, Shenzen maupun Hainan yang rata-rata diambil 3-4 orang wisatawan asal Sumsel dalam satu bulan. 

"Sejauh ini untuk tamu atau wisatawan dari Tiongkok hendak menuju Sumsel  biasanya melalui agen-agen wisata namun sejauh ini belum pernah ada laporannya, yang ada justru sebaliknya lebih banyak dari Sumsel ke Tiongkok," ungkapnya.

Namun, oleh karena adanya wabah virus Corona, khusus perjalanan paket wisata ke Hongkong, kata dia, agen-agen sudah menghentikan penjualan paket jauh hari sebelum wabah tersebut muncul tepatnya sejak pecahnya kekisruhan politik di wilayah tersebut. 

Ketika ditanya mengenai sampai kapan pencabutan izin berdasarkan surat edaran tersebut, piihaknya mengaku belum bisa memastikan kisaran waktu penundaan perjalanan tersebut karena harus menunggu kepastian dari Kemenpar, sementara waktu agen-agen menutupinya dari menjual paket perjalanan ke Malaysia dan Singapura.

Namun, untuk negara-negara yang belum ada surat edaran dari Kemenpar seperti  Malaysia dan Singapura yang juga ikut terkontaminasi Virus Corona, pihaknya tetap mengadakan perjalanan karena belum ada larangan dari dua negara tersebut serta menjaga dominasi kunjungan. 

"Untuk wisatawan yang datang ke Sumsel memang paling dominan dari Malaysia, Singapura dan Thailand, tapi kalau memang ada pelarangan dari negara-negara itu ya terpaksa setop juga," Tutup Ari. (Fly)
×
Berita Terbaru Update