![]() |
Pengamat Sosial Provinsi Sumsel, Prof Dr Abdullah Idi. (foto:net) |
PALEMBANG, SP - Dengan semakin bertambahnya jumlah kasus Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, masyarakat diminta ikut ambil andil dalam mensukseskan upaya pencegahan seperti mendukung intruksi Social Distancing.
Pengamat Sosial Provinsi Sumsel, Prof Dr Abdullah Idi mengungkapkan, masyarakat sebaiknya mulai mawas diri dan berperan aktif guna mencegah wabah Covid-19 semakin meluas. Social distancing seperti yang diarahkan pemerintah dinilai tepat jika menyikapi kondisi saat ini, namun semua akan bisa berhasil kalau masyarakat ikut mendukungnya.
"Konsep social distancing sudah jelas adalah untuk menjaga jarak guna mencegah penyebaran virus Corona, penyebaran virus yang abstrak ini salah satunya dengan adanya interaksi antar manusia. Makanya pemerintah memberikan arahan seperti itu yang sudah seharusnya kita ikuti demi kebaikan bersama," katanya.
Diakui Abdullah, penyebaran virus Corona di Indonesia terbilang cepat, sejumlah masyarakat dinilai belum sebetulnya paham apa konsep social distancing. Apalagi virus jenis baru ini masih dianggap sama seperti flu biasa.
"Dalam konteks ini dengan waktu yang singkat, mungkin sosialisasinya melalui kebijakan terbilang singkat, berbeda seperti di negara maju, China, Malaysia, Singapura sejumlah negara Eropa yang relatif lebih cepat," jelasnya.
Meski demikian, pengetahuan masyarakat terhadap bagaimana penyebaran tersebut, pendekatan lain untuk langkah pencegahan virus Corona mulai dioptimalkan dengan disediakannya hand sanitizer di kantor-kantor, serta menganjurkan masyarakat rutin mencuci tangan dengan sabun.
"Sekarang baik mereka yang punya pengetahuan tentang itu, baik kalangan medis hingga kaum ulama atau tokoh agama lainnya untuk bisa memberikan informasi kepada masyarakat dengan cepat dan tepat. Karena harus ada sikap bahwa ini menjadi tantangan umat secara global yang harus dihadapi bersama," katanya.
Namun, Dia berharap, ada kesadaran kolektif baik pemerintah, keluarga, ulama, tokoh ulama dan lainnya harus satu kata untuk menghadapi ini apabila ingin penanganan wabah secara tepat.
Sementara itu, Walikota Palembang telah mengeluarkan edaran agar siswa tidak melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah 17-28 Maret. Selain itu, pegawai di lingkungan Pemkot Palembang telah diberlakukan shift kerja. Termasuk menutup Pedesterian Sudirman dan meniadakan Car Free Day dan gotong royong setiap hari Minggu.
Salah seorang Warga Kenten Palembang, Nora mengatakan, sejak kedua anaknya diliburkan dari sekolah selama 14 hari, ia selalu mendampingi anak-anaknya yang untuk selalu berada di rumah dan tidak ada kegiatan bermain di taman atau di mall.
"Setiap hari anak-anak belajar di rumah sesuai dengan mata pelajaran apa hari itu, weekand pun kita tetap di rumah ada Virus Corona ini," katanya. (Ara)