![]() |
Ketua Panitia Khusus (Pansus) V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) yang membahas LKPJ Gubernur Sumsel tahun 2019, Mgs Syaiful Padli |
PALEMBANG, SP - Ketua Panitia
Khusus (Pansus) V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) yang membahas LKPJ Gubernur
Sumsel tahun 2019, Mgs Syaiful Padli mengakui kalau dalam pembahasan bersama
pihak Rumah Sakit Paru, Kamis (30/4) kedepan perlu adanya perbaikan untuk Rumah
Sakit Paru tersebut.
Hal ini merupakan
curhatan dari Rumah Sakit Paru milik Pemprov Sumsel kepada pihaknya saat rapat
pansus V DPRD Sumsel, Kamis (30/4) di Komisi V DPRD Sumsel.
Dimana fasilitas Rumah
Sakit Paru belum lengkap dan dokter spesialis yang belum dimiliki sehingga
Rumah Sakit Paru tidak termasuk dalam rumah sakit rujukan Covid-19 untuk
Sumsel.
“Kedepan ini menjadi
catatan, mungkin kita masukkan dalam rekomendasi kita, agar ini menjadi
perhatian pemerintah, supaya Rumah Sakit Paru ini lebih baik lagi,” katanya,
Kamis (30/4).
Dijelaskan politisi PKS
ini, kalau kini lima Pansus DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) kini tengah membahas
LKPJ Gubernur tahun 2019.
Pansus-pansus yang telah
ditunjuk sesuai bidang-bidang yakni pemerintahan, perekonomian, keuangan,
pembangunan dan kesos, kini tengah melakukan pembahasan dan penelitian akan
diberikan waktu sejak tanggal 20 April hingga 6 Mei 2020.
Selain itu menurut Mgs
Syaiful Padli, kalau DPRD Sumsel akan memberikan tanggapan dalam bentuk
rekomendasi DPRD.
“Pansus V ada 11 mitra tadi pagi Dinkes dan pihak rumah sakit, Dispora, BPBD , Dinsos , Disnaker, pokoknya ada 11 mitra,” katanya.
Yang dilaporkan menurutnya dalam LKPJ tersebut adalah arah kebijakan umum pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan secara makro termasuk pendapatan dan belanja daerah, penyelenggaraan urusan desentralisasi, penyelenggaraan tugas pembantuan dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.
“Muatan inilah yang
harus dilaporkan oleh Dinas – Dinas ke DPRD dalam Pansus LKPJ ini, hasilnya
nanti kita buat rekomendasi kepada Gubernur, kita selesaikan hari ini dan yang
hadir kita batasi dan yang hadir hanya kepala dinas,” katanya.
“Kedepan ini menjadi catatan, mungkin kita masukkan dalam rekomendasi kita, agar ini menjadi perhatian pemerintah, supaya Rumah Sakit Paru ini lebih baik lagi,” katanya.
Anggota pansus V DPRD Sumsel Rizal Kenedi menilai harusnya Rumah Sakit Paru di Palembang adalah rumah sakit yang pertama sebagai tempat isolasi Covid-19 namun Rumah Sakit Paru tidak siap sehingga ini harus menjadi perhatian Pemprov kedepan bagaimana fasilitas Paru ini bisa ditingkatkan lagi dan tenaga medisnya spasialis khususnya di perbanyak.
“Dan letak Rumah Sakit
perlu, disitu ada Badan Kominfo, kenapa Badan Kominfo dicarikan tempat lain
dan lokasinya diserahkan Rumah Sakit Paru sehingga bisa lebih luas,” katanya. (do)