 |
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Mgs SyaifulPadli saat melakukan kunjungan ke SMAN I Muara Rupit, Kabupaten Muratara, Rabu (24/6). (foto/dor) |
Dalam kunjungan tersebut Komisi V DPRD Sumsel menemukan kondisi yang memprihatinkan karena bangunan yang rusak karenan dimakan usia.
“Memang memprihatinkan kondisi sekolah, ruang guru yang merupakan tempat bapak dan ibu guru duduk setelah mengajar kondisi plafonnya bertiangkan kayu sento dan juga beberapa plafon yang masih terlihat rusak,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Mgs Syaiful Padli.
Politisi PKS ini yakin kondisi seperti ini juga terdapat di beberapa sekolah lain SMA dan SMK yang ada di wilayah Sumsel lainnya.
SMA Negeri I Muara Rupit ini, menurut sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumsel tersebut membutuhkan bantuan dari pihak Pemprov Sumsel baik perbaikan ruang guru termasuk mobiler dan laboratorium.
“Masih banyak PR di dunia pendidikan khususnya di Sumsel, tidak hanya permasalahan infrastruktur juga permasalahan terkait dengan SDM,” katanya.
Menurutnya, guru maupun honor di beberapa kabupaten/kota di masih sedikit sekali yang berststus pegawai negeri, melainkan kebanyakan merupakan guru honor.
“Kita turun untuk mengecek langsung bantuan provinsi kekabupaten/kota , seperti temuan ini memang tidak dianggarkan provinsi, kita usulkan nanti kepada Diknas Sumsel untuk tahun anggaran 2021,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri I Muara Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Suprihatini mengatakan, SMA tersebut sudah berdiri sejak tahun 1983 lalu.
“Jumlah gurunya 86 orang , PNS ada 33 orang, saianya berstatus honorer,” katanya. (dor)
