 |
Sekretaris Dinas Kesehatan Pagaralam.M.Taswin |
Kepastian adanya ASN positif corona ini setelah Gugus Tugas menerima hasil test swab dari Laboratorium Balai Kesehatan Palembang terhadap sample swab pegawai Samsat yang dilakukan pada 27 Juni 2020 lalu.
Namun ironisnya, test swab yang dilakukan oleh gugus tugas pada pegawai Samsat tanpa melakukan rapid test terlebih dulu, justru rapid test dilakukan dua hari setelah swab yakni pada Senin (29/6/20). Padahal sejatinya dilakukan rapid terlebih dahulu, baru kemudiantes swab.
Terkait masalah ini, Sekretaris Dinkes Kota Pagaralam M.Taswin, Rabu (01/07) mengatakan terkait masalah tersebut, Dinkes hanya pelaksana tekhnis saja, karena pengambilan kebijakan tetap ada pada gugus tugas.
"Ya bisa jadi ada kesalahan informasi yang diterima gugus tugas kota Pagaralam sehingga langsung melakukan swab test sebelum rapid test,"jelasnya.
Dinkes selaku pelaksana teknis menjalankan apa yang digagas oleh gugus tugas.
Taswin mengatakan tingkat keakuratan rapid test hanya nol persen dan tidak bisa dijadikan pedoman apakah orang tersebut positif atau negatif, sehingga kemungkinan itu yang melatarbelakangi langsung dilakukan swab.
Sementara sebelumnya,Jubir percepatan penanganan Covid-19 Kota Pagaralam Syamsul Bahri Burlian mengatakan penyusulan rapid test dilakukan upaya kecepatan informasi karena jika harus menunggu hasil swab ada jedah waktu beberapa hari.
"Dan tujuanya untuk memastikan bahwa apabila saat rapid test diketahui ada yang reaktif maka diminta untuk isolasi,sementara yang non reaktif diminta untuk tetap kerja seperti biasa," katanya. (Repi)
