Notification

×

Tag Terpopuler

Wabup Lahat Akui Masih Banyak Warganya BAB di Sungai

Wednesday, September 09, 2020 | Wednesday, September 09, 2020 WIB Last Updated 2020-09-09T08:06:33Z

Wakil Bupati Lahat H. Herianto, SE. MM Membuka Sosialisasi Program Pamsimas, (foto/ KH.Helmi)

LAHAT SP
- Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2020 berhasil mengentaskan permasalahan disejumlah desa di Kabupaten Lahat, seperti kesulitan mendapatkan air minum layak konsumsi berhasil dientaskan dengan program tersebut.


Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lahat H. Herianto, SE.MM, Rabu (9/9) pada acara sosialisasi program Pansimas oleh Dinas Bappeda Kabupaten Lahat di Opproom Pemkab Lahat. 


"Program ini telah berjalan dari tahun 2008 lalu dan sudah berhasil mengatasi permasalahan disejumlah desa seperti pembangunan prasana air minim dan sanitasi yang layak,” ujarnya. 


Mantan Kepala BKD Kabupaten Lahat ini berharap program Pamsimas dapat membantu Lahat keluar dari daerah termiskin nomor tiga di Sumsel. 


"Kami akui, sejauh ini masih ada warga Buang Air Besar (BAB) di sungai ditambah banyaknya jamban berdiri diatas kolam milik warga menjadi dasar penilaian lahirnya Kabupaten Lahat termiskin ketiga se-Sumsel," jelasnya. 


Ketua PPMU Pansimas Sumsel Ahmad Syaiful, ST menambahkan program Pansimas ini diprioritaskan untuk desa-desa yang belum memadai sarana dan prasarana air minum dan sanitasi. Untuk bagi desa-desa tertinggal dapat segera mengajukan proposal pembangunan Pamsimas tahun 2020 untuk direalisasikan tahun 2021 usai mendapat kajian dari tim. 


"Ya tahun depan, Pamsimas diprioritaskan bagi wilayah sulit tersentuh jaringan PDAM dengan teknik pengeboran dan pembuatan bak penapung sebelum disalurkan ke warga. Tergantung geografis sumber airnya,"  ungkapnya. 


Bagi desa-desa yang telah mendapatkan pembangunan sarana Pamsimas pada tahap I dan II kondisinya saat ini membutuhkan perbaikan, pemerintah pusat telah memprogramkan dana hibah perbaikan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten kota setempat. "Ada, namun tidak semua pembiayaan dibiayai oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah juga mempersiapkan setengah anggaran perbaikan dari anggran pusat,"paparnya. 


Lebih lanjut ia menambahkan, sebelum program Pamsimas III direalisasikan pada desa penerima, semua tim dapat mengarahkan pengelolaan dan pemeliharaan Pamsimas kedepan dapat dinikmati jangka panjang. 


"Bisa saja, desa memberlakukan ritribusi sesuai kemufakatan untuk biaya pemeliharaan dan perawatan agar program ini tidak mubazir," pungkasnya. (KH.Helmi)

×
Berita Terbaru Update