Kejari Palembang memberikan surat Restorative Justice kepada tersangka Farida (Foto : Ariel/SP)
PALEMBANG, SP - Untuk kedua kalinya Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang melakukan penyelesaian perkara melalui Restorative Justice (RJ) dalam perkara penganiayaan atas nama tersangka Farida terhadap Rahma selaku korbannya.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Palembang Sugiyanta SH MH melalui Kasi Pidum Agung Ary Kesuma SH MH, mengatakan, bahwa penyelesaian perkara melalui RJ yang dilaksanakan pihaknya berdasarkan Peraturan Jaksa Agung Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif.
Agung mengatakan, alasan penghentian perkara kasus 351 ayat 1 KUHP atas nama tersangka Farida (39) telah memenuhi syarat Restorativ Justice (RJ) bahwa tersangka baru melakukan tindak pidana dengan ancaman pidananya dibawa lima tahun penjara serta kerugian dibawah Rp 2,5 juta.
"Yang terpenting sebelumnya juga sudah ada perdamaian antara korban dan tersangka, apalagi tersangka saat ini tengah mengandung lima bulan," ujar Agung.
Dijelaskannya, perkara ini bermula dari adanya kesalahpahaman antara tersangka dan korban, sehingga terjadilah penganiayaan terhadap korban yang menyebabkan korban mengalami luka lebam.
Dengan demikian Agung berharap, agar RJ yang didapatkan oleh tersangka dapat memberikan efek jera dan tidak akan melakukan tindak pidana untuk dikemudian hari, dan menjadi warga masyarakat yang lebih baik lagi.
Setelah mendapatkan surat penetapan RJ dari Kajari Palembang Sugiyanta yang diberikan melalui Kasipidum Agung Ary Kesuma, tersangka Farida yang didampingi Suaminya langsung bersujud syukur dan sambil menangis mengucapkan terima kasih kepada Kejari Palembang.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kajari Palembang dan kepada korban dengan tulus saya meminta maaf atas perbuatan saya," ujarnya. (Ariel)
