BANYUASIN, SP - Ustadz Habib Rayhan Al-Kaff saat menyampaikan tausiah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shalal laahu Alaihi Was salaam, mengajak umat Muslim untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik dan mensyukuri nikmat yang Allah berikan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalal laahu Alaihi Was salaam tersebut, dipusatkan di Masjid Baitul Muslim Jalan Walisongo Desa Persiapan Bukit Makmur Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan, Minggu (9/10/2022) malam.
Hadir dalam kesempatan itu, Imam Masjid Baitul Muslim Ahmad Suwarsono, Ketua DKM Baitul Muslim Misdi, Pengasuh Ponpes Al Fath Ahmad Mustakim Sarjana Sosial Islam, Anggota BPD Desa Bukit Ahmad Ibnu Mustofa, Kadus 4 Desa Bukit Salam, Ketua FORMAT Subari, Ketua Panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad Burhani, Ustajah Masfufah selaku Qoriah, Haji Suyono Selaku MC, Perwakilan PTPN 7 Unit Betung Krawo Haris, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Irmas, warga setempat dan undangan.
Dalam tausiahnya, Ustadz Habib Rayhan Al-Kaff mengingatkan umat muslim untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Sub hanahu wa ta'ala. Dirinya juga menjelaskan bahwa Allah Sub hanahu wa ta'ala memberikan beribu ribu nikmat kepada umat-Nya, namun masih saja sebagai umat-Nya mengeluh dan merasa kurang.
"Mari intropeksi apakah kita semua sudah termasuk hamba yang telah bersyukur atau hamba yang kufur. Banyaknya nikmat yang Allah Sub hanahu wa ta'ala berikan kepada kita, namun nikmat-nikmat tersebut malah menjadi sebab kita tambah jauh dari Allah," ujarnya.
Habib Rayhan menambahkan, begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan, mulai dari lahir hingga meninggal. Segala macam bentuk jenis nikmat yang Allah berikan kepada kita semua, akan dipertanyakan oleh Allah Sub hanahu wa ta'ala.
Menurutnya, orang yang pandai bersyukur, tidak pernah susah, karena semakin banyak bersyukur, semakin banyak nikmat yang Allah berikan. Bersyukur tidak hanya disaat mendapat kesenangan, tapi juga ketika diberi ujian.
Mengenai peringatan Maulid Nabi, menurut ustadz tak ada salahnya, bukanlah suatu kemunkaran memperingati kelahiran Rasul, karena Rasulullah adalah contoh teladan yang patut diikuti.
"Jadi bagaimana caranya agar kita bisa cinta kepada Allah dan bisa dicintai oleh Allah Sub hanahu wa ta'ala. Nikmat yang luar biasa kalau seorang hamba telah dicintai oleh Allah Sub hanahu wa ta'ala. Jangan cinta sama Allah tapi cinta palsu, cinta sama Allah tapi tidak shalat, cinta sama Allah tidak berpuasa, cinta sama Allah tapi tidak bayar dzakat, cinta sama Allah tapi terus bermaksiat, cinta sama Allah tapi terus melakukan yang diharamkan oleh Allah, apakah ini yang namanya cinta kepada Allah?," pungkasnya. (ch@)
