Notification

×

Tag Terpopuler

Pasca Penggeledahan di Tanjung Enim dan Jakarta, Penyidik Kejati Periksa Petinggi PTBA

Thursday, January 26, 2023 | Thursday, January 26, 2023 WIB Last Updated 2023-01-25T22:42:32Z

Penyidik Pidsus Kejati Sumsel saat melakukan penggeledahan di kantor PTBA beberapa waktu lalu

PALEMBANG, SP - Setelah sebelumnya melakukan penggeledahan di kantor PT Bukit Asam (PTBA) dan PT SBS di Tanjung Enim, terkait penyidikan dugaan korupsi akuisisi saham. Penyidik pidana khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel kembali melakukan penggeledahan di kantor perusahaan pertambangan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.


Kali ini penggeledahan dilakukan di kantor pusat PT Bukit Asam Jakarta dan PT BMI, dari penggeledahan itu penyidik Kejati Sumsel berhasil mengamankan dua kardus dan satu koper berisi puluhan dokumen.


Penggeledahan tersebut dipimpin langsung oleh Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sumsel Abdullah Noer Deny SH MH.


Pasca penggeledahan, penyidik kembali melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi akuisisi saham pada PT Bukit Asam.


Tiga orang saksi yang periksa itu yakni, diketahui mantan petinggi di perusahaan PTBA dan anak perusahaanya PT Satria Bahana Sarana (SBS) 


Diantaranya, JP mantan Sekper PTBA yang menjabat tahun 2012-2015, Ir DS mantan Dirut PT SBS tahun 2014 dan HI yang juga mantan Dirut PT SBS tahun 2014.


Kasi Penkum Kejati Sumsel, Moch Radyan membenarkan, terkait penggeledahan dan pemeriksaan ketiga orang tersebut. Dikatakannya, pemeriksaan berlangsung ruang pemeriksaan Lantai 6 Gedung Kejati Sumsel.


"Ya benar ada tiga saksi yang diperiksa," ujarnya dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023). 


Sementara untuk penggeledahan yang dilakukan penyidik di Jakarta Radyan menjelaskan, penggeledahan kembali dilakukan untuk mencari tambahan dokumen yang tidak ditemukan pada saat penggeledahan di Tanjung Enim beberapa waktu lalu.


"Baru-baru ini penyidik kembali melakukan penggeledahan didua lokasi di Jakarta. Saat penggeledahan ada sekitar 60 dokumen yang didapatkan dari dua lokasi di Jakarta," katanya.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa PTBA mendirikan PT Bukit Multi Investama (BMI) pada 9 September 2014. PT BMI dibentuk sebagai “vehicle” untuk mengelola bisnis-bisnis pendukung di luar bisnis inti PTBA. Belum genap dua bulan didirikan, PT BMI berhasil mengakuisisi PT Bumi Sawindo Permai (BSP) pada 17 Oktober 2014 dengan kepemilikan saham hampir 100 persen. 


Pemegang saham BSP yakni PT Mahkota Andalan Sawit (pemilik 99,998% saham BSP) dan Mily (pemegang 0,002% saham BSP) telah menyetujui menjual seluruh saham dalam BSP kepada PT BMI. Nilai transaksi penjualan saham tersebut sebesar Rp861,38 miliar, dengan tata cara pembayaran yang telah disepakati.


Bidang usaha yang dijalani PT BSP yaitu, perkebunan kelapa sawit beserta pengolahannya. PT BSP saat ini beroperasi diatas lahan HGU perkebunan seluas 8.345,90 Ha dan HGB seluas 346.000 meter persegi.


Selanjutnya untuk melengkapi portofolio yang berkaitan dengan bisnis inti induk, PT BMI juga mengakuisisi PT Satria Bahana Sarana (SBS) pada 25 Januari 2015. BMI memiliki saham 95 persen dalam kepemilikan perusahaan ini. PT SBS bergerak di bidang usaha kontraktor pertambangan guna rental alat. (Ariel)

×
Berita Terbaru Update