![]() |
Jembatan Ampera Kota Palembang |
PALEMBANG, SP - Sejak Covid-19 hingga turunnya status bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Pemerintah Kota Pemkot mencatat kunjungan wisata mancanegara menurun drastis.
Dinas Pariwisata Kota Palembang menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara kembali stabil 10-20 ribu orang per tahun layaknya sebelum pandemi dan penurun status Bandara SMB II.
Sebab, kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Sulaiman Amin, kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Palembang.
"Wisatawan mancanegara di 2024 hanya 900 wisatawan yang datang lewat Jakarta dan Bali tidak direct langsung ke Palembang," kata Sulaiman, Rabu (21/5/2025).
Sebelum pandemi, wisatawan mancanegara bisa mencapai 10-20 ribu. Contoh dekatnya saja seperti wisatawan Malaysia belanja ke Pasar 16 Ilir, Cina dan Jepang melihat sejarah dan budaya Palembang.
"Dengan adanya kembali direct flight ke Palembang ini diharapkan dapat meningkatkan kembali jumlah wisatawan," katanya.
Sulaiman mengatakan, kembalinya status Bandara SMB II menjadi internasional menjadi angin segar untuk ramainya lagi Pariwisata Kota Palembang dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pertahun 2025 ini, target 2,3 juta wisatawan diharapkan tercapai.
Menurutnya, kedatangan wisatawan mancanegara sangat berpengaruh terdapat pertumbuhan ekonomi Kota Palembang jika dilihat dari spend of money para wisatawan mancanegara ini.
"Karena wisatawan mancanegara itu mereka tinggal di Palembang rata-rata 6-10 hari minimal Rp3,8-4 juta per orang. Sedangkan wisatawan Nusantara hanya 2 malam 3 hari," katanya.
Selain Pulau Kemaro juga BKB, Kota Palembang punya wisata baru Menara Ampera yang jadi wisata baru Kota Palembang. Hanya saja setelah dibuka untuk umum beberapa pekan Februari lalu, hingga belum dibuka kembali.
Sulaiman mengatakan, menara Ampera merupakan wewenang dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan. Oleh karena itu, pihaknya masih berkoordinasi mengurus izin maupun administrasi lainnya.
"Jadi belum bisa dipastikan kapan menara Ampera kembali dibuka untuk umum karena teknis operasional masih tanggungjawab BBPJN, termasuk biaya listrik untuk menaikkan lift dan lainnya," katanya. (Ara)