 |
| Salah satu titik kawasan kumuh di Kota Palembang |
PALEMBANG, SP - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang masih punya pekerjaan rumah mengentaskan 53 titik kawasan kumuh diantaranya Kelurahan Karta Jaya Kecamatan Kertapati jadi yang terluas.
Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Walikota Tahun 2020 terdapat 53 titik atau lokasi kumuh di wilayah kota Palembang.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Palembang, Alex Fernandus melalui Kepala Bidang Kawasan Permukiman, Deven Hanyaken mengatakan, jumlah lokasi kumuh di Kota Palembang ada 53 titik/ lokasi sesuai SK Walikota Tahun 2020.
"Dari 53 titik kawasan kumuh ini yang terbanyak atau terluas ada di Kelurahan Karya Jaya Kecamatan Kertapati seluas 150,890 hektar," katanya.
Dijelaskannya, titik ataupun kawasan kumuh ini cenderung berkurang luasannya, dan terus diupayakan melalui koordinasi dengan Kementrian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan Provinsi Sumsel.
"Dalam pengurangan kawasan kumuh ini melalui peremajaan, pemugaran dan bila memungkinkan relokasi," katanya.
Dalam penentuan kawasan Kumuh ada 7 indikator, yaitu ketidakteraturan bangunan gedung/RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, proteksi kebakaran.
"Adapun faktor terjadinya atau terbentuknya kawasan kumuh karena urbanisasi dari daerah hinterland, hingga kesenjangan pembangunan antar kawasan/kelurahan," jelasnya.
Dikatakannya, terkait dengan upaya pengurangan melalui peremajaan 12 hektar dan melalui pemugaran 15 hektar. Tantangan dalam mengurangi kawasan Kumuh salah satunya dari mengubah image atau kebiasaan masyarakat minimal untuk hidup sehat.
"Sebagai kota metropolitan untuk zero kumuh, Palembang terus berupaya untuk mencapai zero kumuh," katanya. (Ara)
