 |
| Mantan Walikota Palembang Harnojoyo menggunakan rompi tahanan Pidsus Kejati Sumsel seusai ditetapkan sebagai tersangka |
PALEMBANG, SP - Usai ditetapkan sebagai tersangka baru dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan/kerja sama mitra bangun guna serah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah di Jalan Sudirman kawasan Pasar Cinde Palembang.
Mantan Walikota Palembang Harnojoyo kembali diperiksa oleh Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan sebagai tersangka dalam perkara tersebut.
"Hari ini Tim Penyidik kembali melakukan pemeriksaan terhadap H selaku mantan walikota Palembang sebagai tersangka, pemeriksaan dilakukan dari pukul 10.00 WIB sampai selesai dengan. Yang bersangkutan diajukan sebanyak kurang lebih 15 pertanyaan," ujar Kasi Penkum Kejati Sumsel Vanny Yulia Eka Sari, Selasa (8/7/2025).
Diberitakan sebelumnya, Harnojoyo ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat perintah Nomor: TAP-18/L.6.5/Fd.1/07/2025 tertanggal 7 Juli 2025.
Setelah ditetapkan tersangka Harnojoyo langsung ditahan di Rutan Pakjo Palembang selama 20 hari kedepan.
Adapun modus yang dilakukan tersangka Harnojoyo yakni, telah mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwali) mengenai pemotongan BPHTB sehingga negara mengalami kerugian yang mana PT. MB bukan perusahaan yang bersifat kemanusiaan sehingga tidak bisa diberikan diskon BPHTB.
Selain itu juga ditemukan aliran dana yang diterima oleh tersangka H yang ditemukan melalui bukti elektronik dan juga Tersangka H memerintahkan untuk melakukan pembongkaran Pasar Cinde yang berstatus sebagai Cagar Budaya.
Sebelumnya, Kejati Sumsel telah menetapkan empat orang tersangka yaitu, Kepala Cabang PT Magna Beatum Rainmar Yosandi, Alex Noerdin mantan Gubernur Sumsel, Edi Hermanto Ketua Panitia Pengadaan Badan Usaha Mitra Kerja Sama Bangun Guna Serah dan Aldrin Tando Direktur PT MB. (Ariel)
