Notification

×

Tag Terpopuler

Pemalakan di BKB Sering Terulang, Walikota Palembang Buat MoU dengan TNI - Polri

Monday, July 28, 2025 | Monday, July 28, 2025 WIB Last Updated 2025-07-28T08:09:29Z

Walikota Palembang Ratu Dewa 

PALEMBANG, SP - Benteng Kuto Besak (BKB) dan kawasan sekitar Jembatan Ampera seakan jadi ladang subur untuk aksi premanisme terutama untuk para wisatawan.


Kejadian pemalakan oleh preman di BKB dan kawasan Jembatan Ampera tidak hanya terjadi satu kali pada Minggu (27/7/2025) saja. Tetapi rentetan kejadian pemalakan sudah sering dikeluhkan di kawasan tersebut.


‎Dalam video yang dibagikan di akun YouTube @OmMobi ramai dibagikan di media sosial, tampak seorang pria di kawasan BKB diduga meminta uang parkir kepada konten kreator yang sedang merekam video, padahal konten kreator tersebut telah membayar tiket masuk di gerbang utama.


Kejadian tersebut tidak hanya merugikan pengunjung, tetapi juga mencoreng citra kawasan wisata andalan Kota Palembang. Menanggapi ini, Walikota Palembang Ratu Dewa berjanji akan secara ekstra menanggulangi aksi premanisme yang meresahkan ini.


"Dengan koordinasi Satpol PP Kota Palembang, Dishub, dengan Polrestabes Kota Palembang, preman tersebut sudah tertangkap," kata Ratu Dewa, Senin (28/7/2027).


Menurutnya, lantaran hal ini memang sering berulang, maka kami bekerjasama dengan Polrestabes dan TNI untuk membuat Memorandum of Understanding (MoU) pengetatan tidak hanya di BKB, tapi di pasar dan ruang publik lainnya.


"Nantinya akan ada patroli rutin yang lebih intensif lagi sehingga tidak terulang kejadian pemalakan," ujarnya.


Kejadian yang terus berulang ini menjadi sorotan publik termasuk di media sosial. Masyarakat menilai kejadian tersebut mencerminkan lemahnya sistem pengawasan dan kontrol lapangan oleh pihak pengelola parkir. 


Saat ini, pengelolaan parkir di kawasan BKB telah diserahkan kepada pihak ketiga. Artinya, kawasan tersebut mestinya mendapat pengawasan dari pihak pengelola tak hanya dari pemerintah.


Tak sedikit juga komentar yang menyuarakan agar pemerintah daerah lebih serius dalam menertibkan praktik jukir ilegal yang kerap meresahkan pengunjung.


"Sebagai warga Palembang sendiri kami resah dan malu dengan kejadian ini. Bagaimana wisata Palembang mau maju kalau pemalakan terus terjadi," kata Agus, Warga Bukit Kecil, Palembang. (Ara)

×
Berita Terbaru Update