Notification

×

Tag Terpopuler

Melihat Lebih Dekat Kiprah Atlet Taekwondo Ajeng Gustiani

Wednesday, August 21, 2019 | Wednesday, August 21, 2019 WIB Last Updated 2019-08-21T05:53:53Z
Foto Ajeng Gustiani saat meraih medali di Kejuaraan Malaysia
PALEMBANG, SP - Meski usianya baru dibangku pelajar, namun kiprah Ajeng di prestasi taekwondo tak boleh dianggap remeh. 

Benar saja, Ajeng Gustini, namanya kini santer terdengar di dunia atlet bela diri usai berhasil naik podium dengan merebut perunggu pada single event bergengsi Kejuaraan Internasional Taekwondo Kyorugi UTI Pro di negeri Jiran Malaysia belum lama ini. 

Kisahnya kian menarik karena sebagai seorang remaja wanita selain tertantang dengan olahraga bela diri asal Korea ini, dibalik itu juga telah mencatat sejumlah prestasi. 

Lantas apa yang menjadi kunci dari Srikandi Taekwondo Bumi Sriwijaya ini kerap naik podium dalam setiap laga pertarungan? Bagaimana lika-liku persiapan latihan? Dan bagaimana ia menjemput cita-cita nya menuju olimpiade? 

Ya, adalah Ajeng, begitulah ia kerap dipanggil di kalangan teman-temannya. Tak hanya teman kalangan atlet pun juga rekan sesama pelajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang. 

Meski bagi sebagian wanita, cabang olahraga bela diri takut untuk diikuti namun tidak bagi remaja kelahiran Bumi Sedulang Setudung 25 Juli 2002 lalu ini. Bahkan ia pun memiliki kunci bagaimana menumbuhkan percaya diri sebelum turun tanding. 

"Berdoa, minta doa orang tua. Selalu percaya diri tinggi, yakin bisa,"tutur Ajeng.

Dibawah asuhan Coach Alexander, Ajeng kini kerap memetik medali baik di kejuaraan daerah maupun nasional di cabang olahraga golden star taekwondo. Namun meski prestasinya kian menukik tajam, ia selalu diajarkan untuk tak jumawa dan selalu rendah hati. 

Apalagi, perjalanannya kini masih panjang untuk meraih cita-cita yang ia idam-idamkan sejak kecil. Cita-cita layaknya kebanyakan orang yang ingin meraih prestasi tertinggi. 

"Cita-cita saya ingin meraih medali emas di Olimpiade,"terang spesialis taekwondo kelas under 53 ini. 

Ajeng menyadari bahwa cita-cita nya itu memang butuh perjuangan yang tak begitu mudah. Apalagi kelas olimpiade bukan hanya bersaing antar atlet terbaik Asia Tenggara tapi juga Asia Pasifik dan Korea yang menjadi asal dari cabang olahraga bela diri taekwondo ini berdiri. 

Apalagi perjalanan ia meriah prestasi saat ini juga telah mengalami sederet perjuangan keras. Mulai dari latihan yang rutin hingga membagi  waktu. Mulai dari kewajiban sekolah, ekstrakurikuller, les hingga latihan. Meski begitu perjuangannya terbayarkan dengan seabrek prestasi yang ia raih. 

"Dari awal orangtua sangat mendukung. Walau orangtua tidak berlatarbelakang atlet, tapi semua suka olahraga dan mendukung saya,"terang peraih medali emas Kejuaraan Taekwondo Kyorugi UTI Pro di sumsel 2017 ini. 

Ajeng mencerikan bahwa semua prestasi ini tak sesederhana yang dibayangkan. Tapi proses latihan baik fisik dan mental pun harus terjaga. Pernah kalah, pun juga pernah menang dan harus sportif. 

"Suka cavang olahraga ini sejak SMP, Ingat dulu waktu dapat emas pertama kali sangat senang. Dulu itu sekitar 2017 di tingkat provinsi. Itulah emas pertama kali saya raih,"urainya.

Prestasi itu pun membuat ia semakin percaya diri. Karena latihan harus didukung dengan kompetisi sebagai jam terbang seorang atlet. "Tapi saat ini lagi kurangi kompetisi karena sudah kelas III jadi mau persiapan untuk lulus ujian,"pungkasnya. 

Sementara itu Ketua Umum KONI Palembang Ir Suparman Romans mengaku sangat bangga Bumi Sriwijaya memiliki atlet taekwondo yang sangat potensial. 

"Apalagi usianya masih remaja, masih banyak peluang untuk membela Palembang baik di kejuaraan single event maupun multievent,"jelasnya. 

Ia berharap prestasi Ajeng menjadi inspirasi bagi para atlet lain bahwa jika ada keinginan dan komitmen latihan maka peluang prestasi akan diraih. (Al Fatih) 
×
Berita Terbaru Update