 |
| Atlet karate Sumsel saat menjalani latihan di Dojo Wadokai Palembang (foto/Al fatih) |
PALEMBANG, SP - Pengurus Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI) Sumsel menargetkan atletnya mampu membidik 10 tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX Papua, di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Prakualifikasi PON di Jakarta pada 4-6 November 2019 mendatang.
Pasalnya, untuk mampu tampil di PON Papua, atlet harus lolos ajang seleksi Pra PON maupun Pekan Olahraga Wilayah (Porwil).
"Target kita pertama lolos dulu sekitar 5-10 atlet di Pra PON di Jakarta November nanti. Nanti tinggal KONI Sumsel yang memberi kebijakan mana yang akan dikirim,"ujar Sekretaris Umum FORKI Sumsel, Aliyuddin Asral, Rabu (4/9).
Ia menambahkan bahwa sampai saat ini KONI Sumsel belum memberikan arahan mengenai atlet yang rengking berapa akan diutus ke PON Papua. Apakah semua yang lolos Pra PON sebagaimana PON sebelumnya atau ada regulasi khusus.
"Karena informasinya untuk PON Papua membutuhkan biaya yang tak sedikit karena tempatnya yang jauh. Sehingga apakah yang rengking tiga keatas atau ada regulasi lain,"tegasnya.
Namun demikian, pihaknya berharap KONI Sumsel tetap memaksimalkan atlet yang telah lolos Pra PON untuk ikut PON Papua karena telah berjuang di Kejurnas Pra PON di Jakarta nanti.
"Karena tidak mudah lolos Pra PON. Apalagi anak-anak harus berjuang melawan atlet Pulau Jawa yang cukup menjadi ancaman. Belum lagi Jambi, Sulawesi dan lainnya yang memiliki track record yang bagus,"urainya.
Apalagi saat ini menurut Aliyuddin bahwa skuat karate Sumsel tengah menjalani Training Center (TC) penuh jelang Pra PON di Jakarta. Termasuk porsi latihan yang saat ini tiambah dua kali lipat. Dari latihan biasa satu kali kemudian ditambah dua kali. Dan semua itu untuk anak-anak bagaimana supaya mendapat tiket PON.
"Dan rata-rata mereka anak-anak baru yang potensial. Meraka pun kota harapkan bisa capai target mendapat tiket PON,"harapnya.
Menurutnya, dari evaluasi sementara FORKI Sumsel, selain menargetkan 5-10 atlet yang lolos PON, nomor yang diandalkan adalah kumite perorangan. (Al Fatih)
