 |
PALEMBANG, SP - Kondisi udara pagi ini di kota Palembang kembali masuk dalam katagori sangat tidak sehat. Kategori sangat tidak sehat berdasarkan data yang tertera pada situs milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Pada situs tersebut, kota Palembang memuncaki peringkat kota teratas di pulau Sumatera yang mengalami kondisi udara buruk. Dengan angka 258,63 µgram/m3, Palembang berada di posisi atas diikuti Pekanbaru pda status tidak sehat dengan angka 227,25 µgram/m3, kemudian Jambi 202,94 µgram/m3.
Berdasarkan data observasi cuaca pada situs BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang selama kurun waktu 24 jam sejak kemarin, didapati kondisi cuaca didominasi dengan kriteria asap yakni dengan kelembapan antara 40 persen, temperatur antara 22-35℃ dan angin dari tenggara dengan kecepatan 9-37 km/jam.
Dengan kondisi seperti saat ini, masyarakat mulai mengeluhkan sesak nafas bahkan takut untuk keluar rumah. "Sekarang kalau mau keluar pikir-pikir dulu, kalau gak penting ya gak usah keluar, banyak asap, mata perih dan buat dada sesak," ujar warga KM 6 Palembang, Andi Robi Cahyadi saat diwawancarai SumselPers, Kamis (12/09/2019).
Hal senada juga diungkapkan Martin Luther King, warga Palembang lainnya. Dirinya mengungkapkan, jika kondisi seperti ini berjalan dengan jangka waktu yang lama, tidak menutup kemugkinan Rumah Sakit akan diisi penuh oleh pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Parah sekali ini. Kita saja sudah sesak nafas, yang lebih kasihan itu pada anak-anak. Sekarang ini siang malam kita bukan menghirup oksigen tapi asap," singkatnya.
Dari pantauan SumselPers, dalam lima hari belakangan, asap pekat mulai menyelimuti kota Palembang, baik siang maupun malam hari. Situasi ini diperparah dengan kondisi kota Palembang yang memasuki puncak musim kemarau.(dee)
