 |
LAHAT, SP - Blasting (Peledakan Tambang Batubara) Oleh salah satu perusahan pertambangan Batubara di Kaki Bukit Serelo mendapat respon positif dari masyarakat Desa Ulak Pandan Kecamata Merapi Berat. Minggu (8/9/19) Kades Ulak Pandan Susiawan Rama bersama perangkat desa, Karang Tarunan dan LMP meninjau langsung kondisi bukit sereloh yang merupakan salah satu icon di Bumi Seganti Setungguan.
"Kegiatan ini bukan sekedar kunjungan, namun kami jadikan tradisi guna meninjau langsung kondisi lingkungan di puncank Bukit Serelo dan memastikan kawasan wisata ini terus dilestarikan. Apa lagi bagi kami masyarakat di Kecamatan Merapi Aria ada titik-titik yang di sakralkan dan mempunyai cerita sejarah dari leluhur kami,"Ungkapnya Senin (9/9/19).
Langkah dan gagasan tersebut mendapat dukungan penuh oleh masyarakat Desa Ulak Pandan. Selain berupaya mengeksplor wisata Yang juga akrap dengan sebutan Bukit tunjuk atau bukit jempol menghimbau kepada semua pihak untuk dapat menjaga kawasan hutang lindung disekitar kaki bukit Serelo. "Selain kimi, pencinta lingkungan, pengunjung dan khususnya masyarakat Merapi Aria dapat ikut andil menjaga dan melestarikan hutan lindung yan merupakan milik Negara dimana secara tidak langsung milik kita bersama",Jelas Evan Yusup Warga Desa Ulak Pandan.
Selain mengajak semua elemen masyarakat, Salah Satu penggagas Wisata Pelancu ini juga mengingatkan kepada pemerintah dan perusahan pertambangan batubara di wilaya Kaki bukit Serelo untuk tidak melakukan blesting (Ledakan) dapat mengakibatkan dampak getaran dari hasil peledakan.
"Itu informasi yang kami peroleh. Sala satu perusahan akan melakukan blesting ditakutkan berdampak pada Pauna dan flora di sini. Apa lagi disini banyak masyarakat berkebun. Jangan sampai demi keuntungan perusahan mengabaikan lingkungan dan kearsipan lokal,".Tegasnya yang ikut di iyakan oleh Pengurus Masyarakat Peduli Api Sirojudan sehari-hari memantau keberadaan Bukit Serelo dan Hutang lindung dari Kebakaran.
Himbe kemilau (Hutan Adat) beberapa waktu terakhir menjadi pembahasan di Pekab Lahat ikut ditinjau oleh semua masyarakat yang berangkat diduga telah terjadi kerusakan oleh sala satu perusahan. "Memang ini milik tiga desa salah satunya kami Desa Ulak Pandan. Kondisinya saat ini telah rusak dan gundul,". Pungkasnya.(KH.Helmi)
