Notification

×

Tag Terpopuler

Kapolres AKBP Danny A Sianipar : Menjalain Komenikasi Yang Baik Hadirkan Kedamaian

Wednesday, October 02, 2019 | Wednesday, October 02, 2019 WIB Last Updated 2019-10-02T03:06:49Z

BANYUASIN, SP - Komunikasi efektif adalah memahami bahwa kita semua memiliki pandangan dan pemahaman yang berbeda, serta menggunakan pemahaman ini sebagai panduan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Artinya menjalin komenikasi yang baik bisa menghadirkan kedamaian.


"Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris “communication”, secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin “communicates”, dan perkataan ini bersumber pada kata communis," ujar Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar, S.IK saat dibincangi media ini, Selasa (01/10).


Dalam kata communis ini jelas Kapolres Danny, memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

Pada umumnya lanjut Danny, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Dengan komunikasi, sikap dan maksud seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lainnya. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.

Menurut Kapolres Danny, komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. 

"Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini yang membuat manusia perlu berkomunikasi," ungkap dia.

Diiringi dengan semakin berkembangnya teori - teori tentang komunikasi antar pribadi, tentunya ini membawa banyak dampak dalam kehidupan berkomunikasi pada masyarakat belakangan ini. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya.

"Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan kesimbangan jiwa. Komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi," tutur dia.

Dirinya menegaskan, Proses komunikasi terjadi antar pribadi; berlangsung antara dua orang atau melibatkan beberapa orang dalam waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Waktu dalam berkomunikasi, baik itu jumlah maupun inetnsitas dapat membentuk sebuah hubungan yang dikenal dengan relationship.

"Dalam kamus Inggris-Indonesia disebutkan bahwa relationship adalah hubungan atau pertalian. Relationship dapat diartikan sebagai sebuah jalinan hubungan atau interaksi antara dua orang atau lebih disadari dan melibatkan persepsi yangmereka miliki satu sama lain," imbuh dia.

Dikatakan dia bahwa beberapa asumsi mengenai relationship dalam komunikasi antar personal, yakni jalinan hubungan senantiasa terkait dengan komunikasi dan tidak mungkin dapat dipisahkan.

Kemudian, Sifat jalinan hubungan ditentukan oleh komunikasi yang berlangsung diantara individu partisipan dan jalinan hubungan biasanya didefinisikan lebih bersifat implisit dan kurang bersifat eksplisit.

Selanjutnya jelas dia, Jalinan hubungan berkembang seiring dengan waktu melalui proses negosiasi diantara partisipan dan
jalinan hubungan bersifat dinamis. Komunikasi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat mempengaruhi atau membujuk orang lain. 

"Komunikasi dapat dilakukan melalui tatap muka dan menggunakan berbagai macam komunikasi karena tatap muka membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggih," kata dia.

Komunikasi Efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif-interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama.

Bila berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan nyaman. Sebaliknya bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan membuat tegang, resah dan tidak enak," tegas dia.

Dirinya berujar, bahwa bersikap ramah; dalam sebuah hubungan antar personal seseorang harus bersikap ramah, sopan dan menyenangkan agar selalu muncul rasa nyaman dalam menjalani hubungan. 

"Sikap arogan, egois, dan temperamen harus sebisa mungkin dihindari karena itu dapat membuat orang dalam hubungan itu menjadi tidak nyaman dan mungkin merasa terganggu," tandas dia.

Komunikasi sesering mungkin; komunikasi yang baik sangat penting dalam mempertahankan
keharmonisan dalam sebuah hubungan. Komunikasi sebaiknya dilakukan sesering mungkin walaupun itu dalam bentuk yang sederhana, seperti menanyakan kabar atau kesibukan yang sedang dilakukan.

"Hal ini merupakan sebuah cara untuk mempertahankan kontak. Berbicara tentang kejujuran, keterbukaan dan berbagai perasaan serta merespon konflik dengan baik juga termasuk dalam komunikasi mempertahankan hubungan.
Sikap terbuka; sikap ini sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada hal-hal yang ditutup-tutupi dalam hubungan itu," pungkas dia. (Adm).
×
Berita Terbaru Update