Notification

×

Tag Terpopuler

Lima Warga PALI Terlantar di Ibukota

Wednesday, October 09, 2019 | Wednesday, October 09, 2019 WIB Last Updated 2019-10-09T02:30:49Z


- Tertipu Perusahaan Penyalur TKW

PALI, SP - Niat hati ingin mengadu nasib ke luar negeri untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) Lima warga asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terpaksa hidup tak tentu arah di Jakarta lantaran setelah tiga bulan berada di asrama, perusahaan penyalur TKW tak kunjung memberangkatkan mereka ke Taiwan, sebagai negara tujuannya.

Kabar tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten PALI, Usmandani. Dikatakannya, bahwa saat ini pihaknya tengah menuju Jakarta untuk mengecek dan menjemput kelima warga asal PALI tersebut.

"Kami mendapatkan informasi mengenai adanya warga kita yang saat ini berada di Jakarta dalam kondisi kurang baik, dugaan sementara tertipu penyaluran TKW, dan saat ini saya diutus Bupati, untuk langsung menjemput warga PALI tersebut," katanya kepada wartawan, Selasa (8/10).

Dijelaskan Usmandani, bahwa dirinya mengetahui ada warga PALI yang diduga tertipu Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dari Kemenaker RI. "Informasinya malah ada enam orang warga PALI, tetapi yang kami dapat dari data kependudukan baru lima orang, yakni Seliyani (21) warga Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi, Yuyun (27) warga Gunung Menang, Kecamatan Penukal, Badanilawati (43) warga Panta Dewa, Pipin (21) warga Panta Dewa, dan Debi Mardiana (33) warga Desa Babat, Kecamatan Penukal," tuturnya.

Usmandani menambahkan, bahwa dari informasi yang didapat bahwa ke-lima warga PALI itu pada 20 Juli 2019 silam, mengajukan pindah KTP ke Provinsi Lampung, lalu mengajukan permohonan untuk menjadi TKW ke PT Kurnia Bina Rizki, salah satu PJTKI di Jakarta.

"Kabarnya sudah ada dua orang warga PALI di Taiwan yang menjadi TKI, mungkin kelima warga PALI itu ingin menyusul rekannya, namun dikelabui pihak PJTKI tersebut. Pada saat mendaftar di PJTKI itu, mereka disuruh pindah KTP ke Lampung," terangnya.

Namun, setelah masuk asrama PJTKI, hingga tiga bulan belum kunjung ada kabar sampai akhirnya ada inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Kemenaker RI ke perusahaan tersebut, dan menemukan mereka dengan kondisi memprihatinkan, dan penuh intimidasi dari pihak PJTKI tersebut.

Kondisi terkini kelima warga PALI tersebut menurut Usmandani sudah diasramakan di Kemenaker RI. "Saya saat ini di Jakarta mewakili Pemerintah Kabupaten PALI untuk serah terima kelima warga PALI tersebut dan akan langsung membawa pulang mereka," tandasnya. (AK)
×
Berita Terbaru Update