- Tertipu Perusahaan Penyalur TKW
PALI, SP - Niat
hati ingin mengadu nasib ke luar negeri untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja
Wanita (TKW) Lima warga asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
terpaksa hidup tak tentu arah di Jakarta lantaran setelah tiga bulan berada di
asrama, perusahaan penyalur TKW tak kunjung memberangkatkan mereka ke Taiwan,
sebagai negara tujuannya.
Kabar tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten PALI, Usmandani. Dikatakannya, bahwa
saat ini pihaknya tengah menuju Jakarta untuk mengecek dan menjemput kelima
warga asal PALI tersebut.
"Kami mendapatkan informasi mengenai adanya warga kita
yang saat ini berada di Jakarta dalam kondisi kurang baik, dugaan sementara
tertipu penyaluran TKW, dan saat ini saya diutus Bupati, untuk langsung
menjemput warga PALI tersebut," katanya kepada wartawan, Selasa (8/10).
Dijelaskan Usmandani, bahwa dirinya mengetahui ada warga
PALI yang diduga tertipu Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dari
Kemenaker RI. "Informasinya malah ada enam orang warga PALI, tetapi yang
kami dapat dari data kependudukan baru lima orang, yakni Seliyani (21) warga
Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi, Yuyun (27) warga Gunung Menang, Kecamatan
Penukal, Badanilawati (43) warga Panta Dewa, Pipin (21) warga Panta Dewa, dan
Debi Mardiana (33) warga Desa Babat, Kecamatan Penukal," tuturnya.
Usmandani menambahkan, bahwa dari informasi yang didapat
bahwa ke-lima warga PALI itu pada 20 Juli 2019 silam, mengajukan pindah KTP ke
Provinsi Lampung, lalu mengajukan permohonan untuk menjadi TKW ke PT Kurnia
Bina Rizki, salah satu PJTKI di Jakarta.
"Kabarnya sudah ada dua orang warga PALI di Taiwan yang
menjadi TKI, mungkin kelima warga PALI itu ingin menyusul rekannya, namun
dikelabui pihak PJTKI tersebut. Pada saat mendaftar di PJTKI itu, mereka
disuruh pindah KTP ke Lampung," terangnya.
Namun, setelah masuk asrama PJTKI, hingga tiga bulan belum
kunjung ada kabar sampai akhirnya ada inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan
Kemenaker RI ke perusahaan tersebut, dan menemukan mereka dengan kondisi memprihatinkan,
dan penuh intimidasi dari pihak PJTKI tersebut.
Kondisi terkini kelima warga PALI tersebut menurut Usmandani
sudah diasramakan di Kemenaker RI. "Saya saat ini di Jakarta mewakili
Pemerintah Kabupaten PALI untuk serah terima kelima warga PALI tersebut dan
akan langsung membawa pulang mereka," tandasnya. (AK)