Notification

×

Tag Terpopuler

Krisis Listrik, Ratu­san Warga Bayung Len­cir Geruduk PLN dan PT DSSP Power

Monday, December 09, 2019 | Monday, December 09, 2019 WIB Last Updated 2019-12-09T09:22:58Z



MUBA, SP​ - Ratusan warga berasal dari 21 Desa dan 2 Kelurah­an Kecamatan Bayung Lencir​ Kabupaten Mu­si Banyuasin (Muba)​  ​ bersama Forum Masyarakat Bayung Len­cir (FORMABAL) KNPI, ASSIFA, Karang Taru­na dan Tokoh Masarak­at​ ​serta Tokoh Pemuda Kecamatan Bayung Lencir, Senin (9/12/19)​ melakukan orasi didep­an kantor​ Kecamatan Bayung Lencir lama konvoi menuju kantor PT PLN dan PT DSSP Sumsel​ V Simpang B80 Desa Sindang Marga.


Dalam aksinya pengun­juk rasa mendesak PT PLN dan PT DSSP POW­ER segera membuat ga­rdu induk​ agar wilayah Bayung Len­cir bebas​ dari​ kri­sis listrik dan Peme­rintah Kabupaten unt­uk turut serta menye­lesaikan persoalan dalam penambahan pemb­angunan atau pemasan­gan gardu induk PLN di Kecamatan Bayung Lencir.


Dengan meneriakkan "yel yel" tuntutan pe­nambahan pemasangan gardu induk PLN, para pengunjuk rasa juga membagikan selebar­an berupa tuntutan pemasangan kasus yang sudah berjalan sejak satu setengah tahun lalu.​ ​ ​ ​ ​ ​


Ustad M Teguh Pajari perwakilan dari Ass­ifa, Erik Sujari da­ri KNPI, dan Imam Ch­amdani Koordinator​ FORMABAL (Forum Masy­arakat Bayung Lencir) yang turut ​turut dalam aksi ini meneg­askan,​ persoalan pe­masangan gardu induk PLN Kecamatan Bayung Lencir ini sudah mengorbankan kepentin­gan warga Kecamatan Bayung Lencir.


Pasalnya, persoalan ganti rugi tanam tum­buh Jalur SUTET atau Lokasi PLTU di Desa Sindang Marga yang​ luasnya ratusan hek­tar untuk Kecamatan Bayung Lencir telah direlakan warga, nam­un aliran listrik hi­ngga saat ini masih biar pet sehingga ba­nyak peralatan elekt­ronik masyarakat set­empat menjadi korban terbakar dan konsle­ting.


“Kita turut prihatin dengan persoalan wa­rga Kecamatan Bayung lencir ini, dan kita minta Wakil Rakyat (DPRD), Pemkab Muba atau Camat harus pe­ka dengan persoalan ini,” tukasnya.


Sementara, setelah menerima perwakilan pengunjuk rasa, beber­apa utusan baik dari PLN dan PT DSSP lan­gsung menemui pengun­juk rasa dan menegas­kan menunggu waktu satu bulan ke depan terhitung mulai hari ini, pihaknya segera mencarikan solusi untuk persoalan ini.


Menanggapi hal itu, Camat Bayung Lencir Akhmad Toyibir SSTP MM saat dikonfirmasi koran ini mengharap­kan agar pihak PLN bersama DSSP untuk le­bih fokus dan serius dalam menyelesaikan tuntutan ini, khusu­snya pada saat media­si nanti yang akan dilakukan di kantor camat Bayung Lencir di minggu kedua bulan Januari 2019 mendat­ang.


"Dihasilkan program atau kebijakan yang memuaskan bagi masya­rakat dalam mendapat­kan pelayanan listrik yang maksimal dari PLN," pungkasnya. (ch@)
×
Berita Terbaru Update