![]() |
Dengan
membawa beberapa spanduk diantara bertuliskan "Tuntaskan Kasus Indikasi
Korupsi PT PDPDE", "Usut Tuntas Indikasi Korupsi Kekayaan Bupati Lahat"
serta "Usut Tuntas Indikasi Korupsi Kekayaan Bupati Muratara". Massa
yang berkumpul sekitar pukul 10.00 Wib dengan mengggunakan pengeras
suara meyuarakan aspirasinya.
Ada tiga
poin tuntutan yang dilayangkan oleh GPOK terhadap Kejati Sumsel yakni,
Mendukung serta meminta komitmen kepada Kejati Sumsel dalam upaya pencegahan
dan pemberantasan KKN di Sumsel, Meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) untuk turub ke Bumi Sriwijaya guna meningkatkan upaya pemerintah dalam
memberangus Korupsi dan terakhir menyerukan kepada masyarakat Sumsel untuk
turut serta dalam mengawasi jalannya pembangunan yang menggunakan keuangan
negara guna membantu aparat penegak hukum dalm memberantas korupsi.
Dalam
orasinya, Syah Reza Fahlevi yang merupakan Koordinator mengatakan dalam rangka
memperingati hari Anti Korupsi Dunia, dalamhal ini pihaknya menyatakan dukungan
dalam memberantas korupsi kolusi dan nepotisme yang merupakan kejahatan ekstraordinary yang luar biasa yang
tentunya dalam pencegahab dan pemberantasan korupsi perlu juga dukungan
masyarakat Sumsel agar supaya korupsi dapat diberantas sampai ke akar-akarnya.
“Oleh karena
itu dukungan dan peran serta masyarakat dalam memberantas korupsi juga sangat
dibutuhkan dalam upaya penegakan hukum
di Sumsel guna menghindari tindakan-tindakan Abuse Of Power atau penyalahgunaan
kekuasaan” Ungkapnya dalam orasi.
Sementara itu
setelah menyampaikan orasinya, puluhan massa tersebut diterima oleh pihak
Kejati Sumsel dalam hal ini oleh Kasi Penkum Kejati Khaidirman SH, yang
mengatakan sangat berterima kasih atas dukungan dari pihak GPOK yang telah
mendukung kejati dalam upaya penegakan hukum terutama dalam menangani kasus-kasus
korupsi yang terjadi di wilayah Sumsel.
“Yang pasti
kami selaku pihak Kejati Sumsel selalu tetap berupaya terhadap kasus-kasus
korupsi yang terjadi di Sumsel ini untuk tetap tegas dan berkomitmen untuk
fokus dalam hal menanganinya, yang tentunya perlu adanya sinergi dan pengawasan
dari masyarakat, sekali lagi kami juga sangat mengapresiasi mewakili kejati
Sumsel atas dukungannya sebagai penegak hukum yang tentunya sangat butuh peran
serta dari masyarakat “Tutupnya.
Ketika
diwawancarai usai unjuk rasa tersebut, Rahmad Sandi selaku Koordinator Lapangan
mengatakan bahwa, dalam rangka mendukung serta memperingati hari Anti Korupsi
Dunia mengaku pihaknya mendukung penegak hukum untuk menyelesaikan pekerjaan
rumah terutama terhadap kasus-kasus korupsi.
“Kita
berharap agar penegak hukum dapat menyelesaikan kasus-kasus besar indikasi
korupsi tersebut serta bagi warga masyarakat yang mengetahui kasus indikasi korupsi
langsung laporkan ke pihak kejati dan berharap dari pihak kejati untuk ditindak
lanjuti, seperti kasus dugaan korupsi PT. PDPDE, yang menurut pernyataan dari
pihak kejati dalam waktu dekat akan ada tersangka yang akan ditetapkan, kami
akan tetap mengawal kasus tersebut, semoga kerugian negara itu bisa di
kembalikan”, Pinta Rahmad.
Setelah menyampaikan
orasi tersebut, puluhan massa dengan membawa berbagai spanduk pun yang dikawal
oleh puluhan anggota dari pihak kepolisian gabungan Mapolresta Palembang berjalan
damai dan aanam dengan tertib langsung membubarkan diri. (Fly)