Notification

×

Tag Terpopuler

Pemprov Bantah Kecolongan Tragedi Bus Sriwijaya Express

Friday, December 27, 2019 | Friday, December 27, 2019 WIB Last Updated 2019-12-27T02:55:21Z
Kondisi bus Sriwijaya Express ringsek saat kecelakaan

PALEMBANG, SP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan membantah pihaknya kecolongan terkait kecelakaan bus Sriwijaya Express di Liku Lematang, Pagar Alam, Senin (23/12) lalu. Bahkan, pihaknya juga mengklaim secara rutin melakukan ramp check angkutan umum.
 
“Tidak tahu itu. karena ini semua masih dilakukan tahap investigasi karena bus itu berasal dari Bengkulu, bukan dari Sumsel,” ujar Kepala Dishub Sumsel, Nelson Firdaus saat diwawancarai di Griya Agung, Kamis (26/12).
 
Untuk penyelidikan lebih mendalam, kata Nelson, pihaknya menyerahkan kasus kecelakaan bus tersebut kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diinvestigasi.

Dia menerangkan KNKT juga memeriksa perusahaan otobus (PO) Sriwijaya di Bengkulu. “Apa hasilnya dan bagaimana sanksinya nanti,” jelasnya.
 
Nelson juga memastikan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi kecelakaan bus sudah banyak, termasuk mengimbau pengemudi untuk menyiapkan kondisi fisik dan kendaraan yang baik saat melintasi kawasan Liku Lematang.
 
“Bisa saja kemungkinan sopir itu kelelahan. Termasuk juga jika kendaraan tidak laik jalan dan tidak memenuhi syarat seharusnya tidak boleh dioperasikan,” katanya.
 
Pasca kecelakaan bus tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru menginstruksikan Dishub Sumsel untuk melakukan uji petik terhadap semua bus. "Inspeksi di terminal maupun di jalan raya. Tahun depan akan dilakukan uji petik oleh petugas di waktu dan tempat yang tidak ditentukan," katanya.
 
Secara topografi, kata Deru, wilayah Sumsel mempunyai kontur yang beraneka ragam. Sehingga aspek kehati-hatian harus diutamakan terutama di kawasan yang memiliki banyak tikungan, tanjakan, maupun turunan.

"Imbauan untuk waspada setiap pengemudinya harus terus diingatkan, karena bentuk jalan itu sudah tidak bisa diubah-ubah lagi," jelasnya.
 
Deru juga meminta para pengemudi untuk tidak melanjutkan perjalanan jika merasa ada yang salah dari aspek kendaraan. Termasuk, menginstruksikan Dinas Perhubungan provinsi maupun kabupaten/kota untuk sigap dan tegas memberhentikan kendaraan yang tak laik jalan.
 
Diberitakan sebelumnya, bus Sriwijaya Express dengan nomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang dilaporkan masuk ke jurang di Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Kota Pagaralam. Bus yang dikemudikan oleh Very diduga mengalami rem blong, kemudian terjun ke jurang, Senin (23/12) pada pukul 23.30 Wib.

Hingga kini jumlah korban yang telah dievakuasi sebanyak 48 orang. Dengan rincian 35 tewas dan 13 selamat. Korban tewas telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Atas kejadian ini, Polda Sumsel bakal memperpanjang pencarian korban kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke dalam jurang selama 7 hari. Perpanjangan dilakukan lantaran diduga masih ada korban yang belum ditemukan.
 
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, data dari pool bus tercatat hanya 27 orang penumpang sedangkan jumlah korban yang telah ditemukan mencapai 48 orang.

“Pencarian ini akan ditambah tujuh hari kedepan mengingat banyak penumpang yang tidak tercatat karena dari keterangan korban selamat ada penumpang yang naik di perjalanan,” kata Supriyadi.
Posko Tim Disaster Victim Identification (DVI) juga tetap dibuka lantaran disinyalir masih ada korban lain yang terbawa arus atau terjebak di pusaran air sungai Lematang.(lan)

×
Berita Terbaru Update