Notification

×

Tag Terpopuler

Harus Dimulai Dari Diri Sendiri

Thursday, January 16, 2020 | Thursday, January 16, 2020 WIB Last Updated 2020-01-16T02:32:06Z
Pelaku kesenian Dul Muluk sekaligus Pembina Teater Arafah UIN Raden Fatah Palembang, Anthoni Ansori. (foto/ist)

PALEMBANG, SP Pelaku kesenian Dul Muluk sekaligus Pembina Teater Arafah UIN Raden Fatah Palembang, Anthoni Ansori mengatakan, salah satu upaya untuk menjaga kebudayaan lokal di Sumsel dengan cara di lestarikan.

Menuerutnya, banyaik cara yang bisa dilakukan untuk melestarian sejumlah kekayaan budaya lokal yang ada di kota Palembang maupun Sumsel. salah satunya dengan aktif terlibat dalam sejumlah kesenian, salah satunya Dul Muluk.

“Seperti tetap aktif di kesenian daerah, kususnya seni pertunjukan Dul Muluk bisa menjadi salah satu cara ikut serta melestarikan.  Banyak manfaatnya mengenal  karya–karya sastra lisan yang ada di Sumsel. Bagi saya melestarikan itu dimulai dari diri kita sendiri, memberikan contoh,” kata Anthoni kepada Sumsel Pers, kemarin.

Menurutnya, setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan budaya masing-masing dan memilikimciri khas yang berbeda satu dengan lainnya. Termasuk di Sumsel yang memiliki sejumlah kekayaan seperti bahasa daerahyang beragam disetiap kabupaten/kota.

“Salah satu ciri khas ada di sastra tutur (lisan) yang memilik gaya penyampian yang berbeda-beda,” terangnya.

Dia mencontohkan, Kota Pagaralam sendiri dikenal dengan sastra lisan yaitu Guritan, Kabupaten Lahat memiliki sastra lisan Tadut, Ogan Kombering Ilir ( OKI ) memiliki Jelehieman, dan masih banyak nama – nama sastra lisan lainnya yang ada di Sumsel.

“Kekayaan budaya ini harus terus dikembangkan dan dilestarikan pada generasi muda. Jika tidak, akan terancam hilang,” paparnya.

Menurutnya, kesenian daerah sudah tergolong diminati generasi muda saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menanamkan kecintaan tersebut dengan memlakukan pementasan di sejumlah tempat termasuk di mall yang menjadi salah satu tempat favorite anak milenial saat ini.

Hal yang sama juga dikatakan penulis naskah Sineas daerah tahun 90-an, Yos Ellyas. Kebudayaan lokal  mulai dirilirk anak milenial termasuk budaya sastra tutur yang kerap ditampilkan dalam bentuk seni pertunjukan. (Edwin Fast)
×
Berita Terbaru Update