Notification

×

Tag Terpopuler

Cegah DBD, PT HBAP-Puskesmas Tanjung Agung Fogging Rumah Warga

Tuesday, March 24, 2020 | Tuesday, March 24, 2020 WIB Last Updated 2020-03-24T08:29:41Z

MUARAENIM, SP - PT. Huadian Bukit Asam Power (HBAP) bekerja sama dengan Puskesmas Tanjung Agung, Senin (23/3) melakukan penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Fogging di desa sekitar PLTU Sumsel 8. Adapun kegiatan ini dimaksudkan untuk memberantas nyamuk dewasa serta mengantisipasi berkembangnya jentik nyamuk yang berpotensi memicu penyakit demam berdarah dengue.  

Penyuluhan tersebut merupakan kegiatan Corporate Social Responsibility PT. HBAP untuk kesehatan masyarakat,
Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT. HBAP Giana Hadi Wagiana menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk warga sekitar terhadap kesehatan warga.  Salah satunya, diwujudkan dengan pencegahan demam berdarah.  

“Kami berharap warga tetap dan selalu menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk demam berdarah tidak dapat berkembang biak,” harapnya.

Menurutnya, penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan cara efektif untuk masyarakat desa dalam pencegahan pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti. Diharapkan masyarakat di sekitar PLTU Sumsel 8 sadar akan bahaya demam berdarah. 

"Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air. Seperti bak mandi atau WC, drum, dan lain-lain. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti gentong air, tempayan dan lain - lain,"jelasnya.

Sementara itu, kepala UPTD Puskesmas Tanjung Agung Daud Kamaludin, SKM menerangkan, Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, seperti Indonesia. Dengan penyebaran yang mirip dengan malaria.

“DBD merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, khususnya di daerah Tanjung Agung yang dapat menimbulkan kekhawatiran.  Karena perjalanan penyakit ini  yang cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat,” jeasnya.

Dikatakannya, penularan DBD umumnya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.  Habitat nyamuk ini adalah pada air-air yang bersih (kolam, bak air/mandi terbuka). Sehingga diperlukan pengetahuan ke masyarakat desa. 

“Karenanya, kami melakukan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa, dan juga perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sehingga bibit nyamuk mati sebelum menjadi nyamuk dewasa. Selain nyamuk, Aedes Aegypti, penularan penyakit DBD dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun,” Ujarnya. (Rel/Fly)
×
Berita Terbaru Update