PALEMBANG, SP - Kontingen tim futsal Pekan Olahraga Nasional Korps Pegawai (Pornas) Papua Barat dipalak sebesar Rp1,2 juta di Benteng Kuto Besak (BKB) mencoreng nama baik Kota Palembang.
Video pemalakan oleh tukang tato hingga harus membayar Rp1,2 juta untuk dua jasa pembuatan tato di BKB ini viral di media sosial (medsos) hingga menggemparkan netizen di tanah air pada Selasa (7/10/2025).
Akibat persoalan yang terjadi, menambah deretan kasus pemalakan di BKB Palembang. Apalagi sebelumnya, kawasan wisata di Bumi Sriwijaya ini memang sudah disoroti publik karena kerap mengulangi masalah sama terkait pemalakan dan pungutan liar dengan gaya premanisme.
Imbas insiden itu, Pemerintah Kota (Pemkot) memohon maaf atas peristiwa negatif yang terjadi di ruang publik Palembang.
Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Herison, segala tindak buruk di Benteng Kuto Besak akan dievaluasi agar tidak ada lagi kejadian serupa. Mereka berjanji mengusahakan keamanan dan kenyamanan.
Selain melakukan tindak preventif terhadap oknum dan berbagai pihak yang beraksi negatif di pelataran BKB lanjutnya, Pol PP dan Pemkot Palembang juga meminta maaf karena belum bisa mengatasi serta menyelesaikan segala keresahan publik.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang sempat terjadi. Kami ingin memastikan bahwa seluruh tamu di Palembang merasa aman dan nyaman," katanya.
Sementara Walikota Palembang Ratu Dewa, ke depan pemkot akan melakukan pengawasan lebih ketat, terutama dari penjagaan dan pemantauan Satpol PP di lapangan. Dia juga menyampaikan, penugasan personel berjaga adalah bentuk keseriusan pemerintah dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
"Kami juga komitmen untuk tidak akan pernah mau mentolelir setiap tindakan yang melanggar hukum, terlebih yang menyangkut nama baik Kota Palembang," katanya. (Ara)