Notification

×

Tag Terpopuler

9 Terduga Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Muba Diperiksa Polisi

Tuesday, August 20, 2019 | Tuesday, August 20, 2019 WIB Last Updated 2019-08-20T07:29:47Z

PALEMBANG, SP - Sebanyak sembilan orang terduga pelaku pembakaran hutan dan lahan yang menyebabkan sekitar 600 hektar lahan di dusun Samarasa Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terbakar ini diperiksa polisi dalam hal ini oleh Kepolisian Daerah Sumatera Selatan. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri mengatakan, hasil pengecekan lokasi kebakaran bersama Gubernur dan Pangdam II/Sriwijaya, diketahui bahwa lahan tersebut merupakan vegetasi gambut tanpa pemilik yang terlantar dan jauh dari pemukiman warga. Serta upaya penyelidikan sudah dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran. 

“Ya saat ini sedang kita periksa sebanyak 9 orang diduga pelaku pembakaran lahan dan hutan yang terdiri dari 6 orang warga dan 3 pihak lain yang kita duga pelaku. Belum ada penetapan tersangka, belum bisa dipastikan apakah pihak ini terlibat dalam terbakarnya lahan di Dusun V itu atau tidak, hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan,” ujar Firli, Selasa (20/8) 

Berdasarkan penyelidikan sementara, jenderal bintang dua ini mengatakan, tiga orang terduga tersebut mengetahui penyebab awal kebakaran dan masih berstatus saksi. Sama seperti enam orang warga lainnya yang diperiksa sebagai saksi atas kejadian karhutla tersebut. 

"Sampai sekarang belum ada penetapan, masih harus ada alat bukti awal yang cukup untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka. Saat ini penyidik masih terus memeriksa saksi lain dan mencari alat bukti, apakah benar ini sengaja dibakar, kita cari motifnya. Apakah kelalaian, atau memang terbakar,” jelasnya. 

Dalam proses penyelidikan sedang berjalan, dirinya telah menginstruksikan pergeseran 110 pasukan Brimob Polda Sumsel untuk membantu penanggulangan kebakaran di Muara Medak.  Mengingat terkendala akses jalur transportasi, ratusan pasukan tersebut harus melintasi Kota Jambi karena tidak ada akses darat dari daerah Sumsel untuk langsung mendekati lokasi kebakaran. 

Anggota Brimob tersebut diperbantukan melakukan pemadaman dengan cara konvensional yakni menggunakan karung goni yang dibasahkan bersama pasukan lain dari BPBD Sumsel, BPBD Muba, TNI, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).  Tidak hanya akses jalur transportasi, keadaan cuaca terutama kondisi angin yang sangat kencang membuat api lebih cepat menyebar dibandingkan dengan proses pemadamannya.

“Oleh karena itu kekuatan harus dipertebal. Sudah saatnya kita yang mengepung api bukan api yang mengepung kita,” imbuhnya. 

Firli menambahkan, ratusan personel juga dilengkapi perlengkapan beberapa unit kendaraan berkabin dua serta penampungan air dengan kapasitas 1.000 liter untuk upaya pemadaman. Para personel difokuskan memadamkan api dari satu titik ke titik yang lain secara berurutan. 

“Personel akan memastikan pemadaman api di satu titik habis dulu sebelum geser ke titik lain. Mereka ditugaskan di sana hingga api sudah benar-benar padam,” tandasnya.(Fly)
×
Berita Terbaru Update