![]() |
Posko Terpadu 06 Air Kumbang (foto/adm) |
BANYUASIN, SP - Posko Terpadu 06 Air Kumbang pada Kamis (23/08) kini kembali melaksanakan Patroli terpadu di wilayah Desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin.
Patroli terpadu tersebut dilaksanakan oleh Doli kristiawan (BPBD), Hedi Gumara (BPBD), Ahmad Riva'i Arif (BPBD), Bripka Syahfrizal (POLRI), Serka Rulli Andeni (TNI), Zulkarnain (MA), M. Diki Ramadani (MPA) dan Agus Junedi (DPA).
Saat ini kondisi umum diwilayah Desa Sidomulyo adalah Suhu : 29 °C dan Kelembaban : 70 %. Hujan : 0,0 mm, Angin : 10 Kph dan keadaan cuaca yang pada pagi hari cerah berawan, siang juga cerah berawan dan pada sore juga cerah berawan.
Kondisi lokasi patroli di Desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dimana areal rawan terbakar dengan Koordinat : S : 02.95552°
dan E : 104.98261°. Vegetasi : Semak Belukar, Ilalang, Akasia, Sembelidang dan Senduduk.
Kemudian Kondisi kadar air bahan bakar : Sedang. Jenis Tanah mineral. Kedalaman Gambut : -
Sumber Air : -
Konsentrasi Penduduk : Jarang
Aktivitas Masyarakat : Bertani
Status Lahan : Milik Masyarakat
Luas Lahan : ± 1 Ha dan
Potensi Kebakaran: Sedang
Tim melakukan Sosialisasi tentang dampak dan bahaya yang ditimbulkan akibat KARHUTLA, serta larangan membuka lahan dengan cara membakar kepada Bpk. Heri dan Bpk. Wawan Warga Desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin.
"Sosialisasi pencegahan dengan Koordinat S : 02.94379° dan E : 105.00124°," kata Kapolsek Air Kumbang Iptu Gunawan, SH saat dikonfirmasi media ini, Kamis (23/08).
Sosialisasi tentang dampak dan bahaya yang ditimbulkan akibat KARHUTLA, serta larangan membuka lahan dengan cara membakar kepada Bpk. Hairul warga Desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin.
Tim melakukan briefing sebelum berangkat ke lokasi patroli ke Desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang. Tim kemudian melakukan sosialisasi serta pemahaman tentang KARHUTLA dan pembukaan lahan dengan cara tidak dibakar.
Tak lupa tim pun memberikan alternatif bahwa membuka lahan pertanian tidak harus dibakar tapi bisa dilakukan dengan pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) dengan cara sisa dari ranting, daun, dapat dijadikan pupuk kompos yang bisa dipakai/digunakan untuk kebun sendiri.
"Sehingga dapat menghemat biaya pertanian.Bahkan sisa dari potongan kayu dapat digunakan untuk pembuatan cuka kayu dan briket arang sehingga dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri, dan bisa dijadikan mata pencarian warga untuk menambah penghasilan di dalam keluarga," ungkap dia.
Kondisi wilayah Desa Air Kumbang sekarang memasuki musim kemarau dan setelah dilakukan uji remas serasa terlihat kadar air bahan bakar sudah mulai mengering dan ketinggian muka air sudah jauh drastis menurun dan banyak juga areal rawan tidak memiliki sumber air.
"Warga Desa Air Kumbang sangat mendukung pencegahan KARHUTLA. Dan mereka tahu bahwa dampak dari KARHUTLA dapat merugikan kesehatan serta dapat mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Dan mereka memahami apa yang telah disampaikan oleh Tim. Kemudian mereka juga akan menyampaikan kembali pesan yang telah mereka terima dari Tim kepada tetangga, teman, dan sanak keluarga yang lainnya," pungkas dia. (Adm)