Notification

×

Tag Terpopuler

Bekerjasama Dengan PMI, Dinas Kesehatan Pastikan Kesehatan Pernafasan Satgas

Friday, September 20, 2019 | Friday, September 20, 2019 WIB Last Updated 2019-09-20T15:01:21Z

OKI, SP - Selain berjibaku dengan kebakaran hutan lahan, satgas karhutla harus berhadapan dengan resiko dari asap yang dipicu kebakaran lahan. 

Asap dari kebakaran lahan tersebut, dapat disebut dalam kondisi aman jika Karbonomonoksida (CO) tidak melebihi 10 ppm. 

Berada ditengah kobaran api dan asap bukan perkara gampang. Cuaca kemarau saat ini, selain memudahkan material lahan terbakar juga menambah terik panas saat mereka bergumul padamkan api.

Dinas Kesehatan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten OKI, memastikan kesehatan para "Pejuang Pembungkam Api" dalam kondisi prima. 

Berbagai resiko pemadaman setiap saat dapat saja terjadi. Keberadaan pendampingan tenaga medis di sejumlah posko pengendalian karhutbunla berperan dalam menjaga kesehatan fisik dan pernafasan satgas di lapangan yang rentan terpapar asap. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, Lubis, dari pemeriksaan yang dilakukan pihaknya 
sejauh ini dampak asap masih diambang normal. Ia mengatakan, satgas tetap disiagakan disejumlah posko. 

Penanganan korban terpapar gas karbon monoksida direkomendasikan untuk beristirahat selama kurang lebih 2 minggu, ditambah pemberian asupan bergizi cukup,

"Satgas yang bertugas rentan terpapar CO (Karbon Monoksida), untuk itu petugas kita dilapangan disiagakan untuk memeriksa kesehatan personil satgas” terangnya Jumat (20/9/2019).

Diterangkannya, kadar normal karbon monoksida
berada dibawah level 10, sebaliknya jika melebihi level diatasnya dikategorikan waspada. Antispasi kelelahan, pihaknya merekomendasikan istirahat secara bergilir,

"Dari pemeriksaan kesehatan terhadap 19 orang, semuanya aman dari terpapar asap. Sejauh ini, dalam kondisi sehat, mereka hanya mengeluh kelelahan saja," tandasnya (RB). 
×
Berita Terbaru Update