![]() |
Gubernur Sumsel, H Herman Deru saat menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba Ferstival Gapura di Griya Agung, Rabu (25/9/2019) (foto/lan) |
PALEMBANG, SP - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan berencana akan menjadikan Festival gapura menjadi agenda tahunan di provinsi sumsel. Hal ini diungkapkan Gubernur Sumsel, H Herman Deru saat diwawancarai seusai menyerahkan piala tetap, piala bergilir, piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada para pemenang Lomba Festival Gapura HUT RI ke-74 "Sumsel Maju untuk Semua" Tingkat Provinsi Sumsel 2019 di Griya Agung, Rabu (25/9/2019).
Deru mengatakan, untuk membangkitkan semangat membangun lingkungan serta menjaga kekompakan dan silaturahmi antar warga Sumsel, maka Festival Gapura yang digelar menyambut HUT RI Agustus yang lalu bakal dijadikan agenda tahunan Pemprov Sumsel.
"Ya, akan kita jadikan agenda tahunan karena manfaatnya banyak bisa juga menciptakan kebanggaan terhadap budaya dan kearifan lokal Sumsel. Kemudian dengan Festival ini bisa juga mempererat persaudaraan, menjaga nilai gotong royong antar warga bahkan menjaga persatuan melalui karya seni," katanya.
Apa yang dilakukan saat ini belum seberapa dengan apa yang dilakukan para pejuang dalam memperebutkan kemerdekaan. "Kita mempertahankan dengan kemeriahan untuk menjaga stamina. Vitamin itu harus dicari karena untuk kuat butuh vitamin misal dengan lomba-lomba seperti ini," ujar Deru.
Deru mengungkapkan, karya-karya ini bukan karya kecil tapi hasil dari pemikiran orang banyak. Kedepan bila perlu juga diadakan lomba-lomba lainnya seperti Pos Kamling, Lomba Pagar, Posyandu dan lain-lain. "Kenapa kita ajak yang tradisional ini untuk kebersamaan. Karena perbedaan modal utama dari pembangunan. Tidak ada pekerjaan besar tanpa diawali hal-hal yang kecil," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Penyerahan Hadiah Kepada Pemenang Lomba Festival Gapura HUT RI ke-74, Plt Kadis Kominfo Provinsi Sumsel Ahmad Rizwan S.STP mengatakan peserta lomba festival kali ini diikuti semua kalangan dari RT, RW, Desa, Kelurahan, Organisasi Masyarakat, Dinas/instansi serta komunitas se Sumsel. Terdata 76 Gapura yang ambil bagian dari 17 kab/kota se Sumsel. "Gapura ini melalui penilaian khusus meliputi relevansi tema, orisinalitas ide, nilai seni, estetika, semangat kegotongroyongan dan kebersamaan. Dimana waktu pelaksanaannya dilakukan 29 Juli sampai 30 Agustus 2019" katanya.
Peserta dalam Festival Gapura ini dibagi 2 zona. Zona I masing-masing yakni Kab OI, OKI, Muara Enim, PALI, Lahat, 4 Lawang, OKU Timur, OKU Selatan, OKU, Prabumulih dan Pagar Alam. Kemudian Zona II meliputi Kota Palembang, Lubuk Linggau, Muratara, Musi Rawas, Banyuasin dan Muba. "Pemenang Lomba Gapura untuk Zona I yakni, Gapura Karang Taruba Seghase Dusun Pagar Alam, mendapatkan uang pembinaan Rp15 juta dari Gubernur Sumsel. Kemudian juara II Gapura Masyarakat Desa Sumber Agung Kab OKU Timur dengan uang pembinaan Rp10 juta serta juara IIi Gapura SMK Negeri 2 Muara Enim dan uang pembinaan Rp5 juta. Untuk Zona II, Juara I diraih oleh Gapura Cempaka Warna warni Kota Palembang, Juara II Gapura SMA Negeri Terawas Kab Musi Rawas dan Juara III Gapura Pemerintah Desa Petaling Kabupaten Banyuasin. Untuk juara umumnya adalah Gapura Kampung Cempaka Warna Warni Kota Palembang dengan uang pembinaan Rp20 juta dan untuk juara favorit adalah Gapura Lorong Bugis Kota Palembang," jelasnya.
Koordinator Gapura Kampung Cempaka Warna-Warni Mahgodie Idris mengatakan, Gapura Kampung Cempaka Warna-Warni menyabet tiga juara yaitu juara satu zona dua dan juara umum tingkat Provinsi Sumatera Selatan serta 10 besar tingkat nasional kategori umum. "Untuk itu Kampung Cempaka Warna-Warni mendapatkan hadiah dengan total Rp 85 juta terdiri dari Rp 50 Juta hadiah dari tingkat nasional kategori umum, lalu Rp 20 juta hadiah juara umum tingkat Provinsi Sumsel dan Rp 15 juta hadiah juara satu zona dua," katanya.
Lanjutnya, bahwa hadiahnya ada yang dibagi-bagikan ke warga dan ada yang akan dijadikan sebagai modal untuk bangun kampung. "Kampung kami sudah menjuarai tingkat nasional. Dan ini merupakan modal kami untuk membangun kampung, sehingga kampung kami bisa jadi kampung percontohan dan wisata," ujar Mahgodie.
Mahgodie mengungkapkan, hal-hal yang sudah dilakukan di Kampung Cempaka seperti pemanfaatan barang bekas menjadi barang yang bermanfaat. Lalu got yang sudah tidak digunakan dijadikan kolam, penghijauan kampung dan lain-lain. "Kalau tips karena sering menang yaitu kekompakan, kerjasama dan gotong royong itu modal utama kami dalam berbagai kegiatan yang kami ikuti," ungkapnya. (Lan)