Notification

×

Tag Terpopuler

Kepala Daerah Diminta Standby Selama Karhutla

Monday, September 16, 2019 | Monday, September 16, 2019 WIB Last Updated 2019-09-16T09:26:59Z
Gubernur Sumsel, H Herman Deru saat diwawancarai awak media di Griya Agung, Senin (16/9/2019) (foot/lan)
PALEMBANG, SP - Kepala daerah yang ada di provinsi sumatera aelatan (sumsel) diminta untuk standby atau tetap berada di tempat selama kebakaran hutan dan lahan masih terjadi. Hal ini diungkapkan Gubernur Sumsel, H Herman Deru saat diwawancarai awak media di Griya agung, senin (16/9/2019).

Deru mengatakan, pihaknya meminta kepada seluruh kepala daerah untuk tidak meninggalkan daerahnya selama Karhutla masih terjadi. "Bupati dan Walikota hingga jajaran camat dan kepala desa untuk tidak meninggalkan tempat atau tetap standby selama Karhutla ini masih terjadi," katanya.

Selain diminta untuk tidak meninggalkan daerah masing-masing, kepala daerah juga diminta untuk memantau sedetil mungkin firespot diwilayahnya masing-masing. "Boleh melakukan perjalanan ke luar asal yang sangat prinsip, contohnya dipanggil presiden dan juga harus ada izin dari saya (gubernur sumsel),," ujar Deru.

Deru mengungkapkan, adapun upaya pihaknya untuk mengatasi karhutla yang terjadi di provinsi sumsel pihaknya juga memanggil sekretarias daerah di 17 kabupaten/kota untuk menganggarkan penambahan alat. "Anggarannya kita tidak tahu, kita lakukan pemaparan dulu. Kenapa sekda diundang? itukan Sekda menjadi pengarah dalam struktur satgas karhutla. Kalau kita menunggu bantuan dari BNPB dan BPBD tentu terbatas," ungkapnya.

Dijelaskannya, untuk pendanaan penanganan karhutla dirinya selalu mempertanyakan dan mengawasi penggunaan dan penyalurannya untuk kepentingan penanganan karhutla di Sumsel. “Bukan hanya pendanaan saja, mengenai penambahan personil pemadam karhutla pun selalu kita optimalkan. Bahkan kita sudah membuat postko satgas karhutla," jelasnya.

Deru menambahkan, jumlah titik api dan jumlah titik panas memang terpantau banyak di Sumsel. Untuk 16 September 2019 saja, terpantau ada 471 titik yang menyebar di Sumsel. Dimana 188 titik ada di Ogan Komering Ilir, 53 titik di Ogan Ilir, 51 titik di Musi Banyuasin, 50 titik di Banyuasin dan sebagainya. "Hotspot dan firespot banyak, Pemprov Sumsel, Gubernur Sumsel mungkin tidak barengan dengan forkompinda lainnya untuk mengecek kelapangan. Saya kerja tanpa harus diawasi (media) tapi tanggungjawab saya sebagai Gubernur Sumsel," katanya. (Lan)
×
Berita Terbaru Update