![]() |
Salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sumatera Selatan yang telah memasuki masa pensiun atas nama Hermanudin, S.Sos (foto/lan) |
PALEMBANG, SP - Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Hermanudin SSos yang telah memasuki masa pensiun, maka pada hari ini (senin, 7/10/2019) satpolpp provinsi Sumsel menggelar apel pelepasan.
Apel pelepasan yang digelar di halaman kantor Satpol PP Provinsi Sumsel ini sendiri dipimpin langsung oleh Kepala Satpol PP Provinsi Sumsel, H Aris Saputra SSos MSi.
Aris mengatakan, pihaknya menggelar apel pelepasan pada hari ini bertujuan untuk memberikan penghargaan dan penghormatan atas dedikasi yang telah diberikan Hermanudin SSos selama ini. "Ini merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kami kepada beliau yang telah mengabdi kepada negara selama 17 tahun," katanya.
Meskipun telah memasuki masa pensiun, namun pihakya berharap agar Hermanudin SSos tetap memberikan saran dan masukan untuk satpolpp provinsi sumsel. "Masa pensiun bukan akhir untuk pengabdian pak Herman. Namun kami masih mengharapkan saran dan masukan ataupun informasi untuk kebaikan Polisi Pamong Praja kedepan yang lebih baik," ujar Aris.
Aris mengungkapkan, atas nama Pemerintah Sumatera Selatan mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi dan pengabdian selama ini dan salam untuk keluarga. "Pada apel pelepasan ini kami memberikan cinderamata berupa cincin emas dari Korpri Unit Satpol PP Provinsi Sumsel dan Piagam Penghargaan sebagai kenang-kenangan," ungkapnya.
Sementara itu Hermanudin mengatakan, bahwa ia berterimakasih dan merasa bangga diperhatikan oleh pimpinan. "Terimakasih atas cendramata dan piagam penghargaanya," kata Hermanudin yang pensiun diusia 58 tahun dan jabatan terakhirnya Kasih Perbaikan Kendaraan.
Hermanudin memulai karir nya sebagai Satpol PP sejak tahun 2002. Awalnya ia menjadi honorer di Lahat, kemudian di tahun 2007 ia menjadi PNS hingga saat ini.
Ia pun menceritakan bahwa banyak rintangan dalam tugas, ada keluar kota mengawal Gubernur dan mengamankan Gubernur serta mengamankan aset Pemprov. "Lalu ada juga razia-razia pelajar dan ASN. Saat razia ASN terkadang ada juga yang memandang karena sama-sama ASN kadang emosi. Tapi kita tetap mengayomi dan santun menyampaikannya," ungkap mantan Walpri saat kepemimpinan Alex Noerdin.
Menurutnya, dibawah pimpinan Aris Saputra sudah maju dan tertib. Ia pun mendukung dikepemimpinan Aris Saputra.
Pria yang memiliki enam orang anak ini pun bercerita bahwa, kalau saat akan mengamankan demo mereka sudah siap dan saling berkoordinasi. "Katakanlah besok akan ada demo, nah kita sudah diinfokan dari kantor dan kami persiapakn. Jadi kami siap dan stand by sesuai lokasi yang akan demo," ceritanya.
Menurutnya, kalau perasaan cemas tidak ada karena sudah diberikan arahan dan siap siaga. Terlebih juga sudah diberikan pelatihan baik bela diri dan lain-lain. "Yang paling penting kami tetap mengayomi sesama," cetusnya.
Sedangkan pengalam yang berharga saat tugas seperti ketika mengawal Gubernur dan usai acar Gubernur naik heli. "Kalau kita kan naik mobil, jadi saat perjalanan pulangnya banyak waktu dan bisa berhenti dijalan misal, bisa nyari durian, duku dan lain-lain. Jadi seperti habis kerja bisa sekalian liburan," tutupnya. (Lan)