![]() |
MUBA, SP - Dampak dari kemarau yang terjadi di kabupaten Musi Banyuasin (Muba) bukan hanya kebakaran hutan dan lahan saja, namun berakibat juga dengan kekeringan sumber mata air, seperti yang terjadi di desa Mangsang kecamatan Banyung Lencir kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Hujan yang mulai turun dibeberapa wilayah dalam kabupaten Musi Banyuasin beberapa waktu terakhir belum berdampak baik bagi masyarakat, kekeringan yang melanda dibeberapa wilayah masih terus terjadi. Salah satunya yang disampaikan puluhan warga dusun 5 Tanah Tinggi desa Mangsang kecamatan Bayung Lencir harus bekerja keras mencari sumber kesediaan air dilokasi perkebunan milik warga dengan jarak tempuh lebih kurang 3 kilometer, hal ini dilakukan untuk mendapatkan air guna mencukupi kebutuhan sehari hari.
Suwarni salah satu warga Mangsang mengatakan, dampak kemarau sangat dirasakan, sehingga warga mengambil air di kolam sedalam 12 meter di salah satu lokasi kebun milik Nangcik, "walaupun air tidak layak untuk dikonsumsi namun akibat kekurangan air terpaksa kami mengunakan air tempat galian ini," ungkapnya, kemarin.
Menurutnya, warga sekitar juga mengeluhkan kondisi air bersih, mereka begotong royong untuk mendalami air sumur yang ada di sekitar lokasi perkebunan milik warga yang kebetulan dataran rendah, namun sangat disayangkan, sumber air bersih yang diharapkan tidak berhasil, "kami berharap pemerintah Muba untuk dapat bergerak dan rutin menyalurkan air bersih untuk desa Mangsang tepatnya dusun 5," harapnya.
Senada dikatakan Solihin, kemarau bukan hanya membuat dirinya khawatir akan kebakaran, namun lebih dari itu kebutuhan air bersih yang diperlukan untuk kehidupan sehari hari juga menjadi sulit didapatkan.
"Sekarang kami takut akan kekurangan air bersih, kami berharap pemerintah terkait dapat turun dan merealisasikan solusi air bersih," bebernya. (ch@)