![]() |
Sekolah filial anjal dan anak putus sekolah (foto/raf) |
PALEMBANG, SP - Memasuki usia ke 26
hari sejak di lounching sekolah Filial (Selfi) untuk anak jalanan dan anak
putus sekolah yang digadang oleh Dinas Pendidikan Kota Palembang, untuk memenuhi sarana
bagi siswa selfi ini, Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ahmad Zulinto mengatakan,
minggu depan pihaknya akan membagikan seragam. "Sekarang kami terus
melakukan pendataan, pendaftaran di Dapodik dan dalam satu minggu ini belum
terlalu efektif belajarnya," katanya.
Zulinto mengatakan,
saat ini Pihaknya belum banyak mengeluarkan aturan yang bisa memberikan beban
ke mereka. "Tapi tadi pagi juga saya lihat sudah berjalan lancar di
tingkat SD dan SMP," katanya.
"Namanya
anak-anak ini kan ada yang mau sekolah ada yang males, tapi kami terus mencoba
dalam seminggu dan 2 minggu ini supaya mereka mengenali lingkungannya,"
ujarnya, Senin (7/11/2019).
Zulinto
mengungkapkan, untuk tempat pembelajaran bagi siswa selfi tersebut, Kalau
tingkat SD karena terlalu sedikit siswanya, kami akan titipkan di SD Negeri
yang berada di dekat rumahnya sendiri untuk menghemat ongkos mereka,"
ujarnya.
Mendengar siswa
sekolah filial yang kadang masuk dan kadang sama sekali tidak masuk sekolah,
Zulinto memakluminya. "Jadi filial ini memang sering naik turun
grafiknya," katanya.
"Hari ini
masuk, besok masuk memang kondisinya begitu maka kami akan biasakan supaya
mereka mulai sadar diri dan mau rajin masuk sekolah," ujarnya.
Beberapa waktu lalu,
Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan saat selesai melaunching sekolah filial
khusus untuk anak putus sekolah dan anak jalanan bahwa program ini menjadi
inovasi lanjutan.
Yang menurutnya
merupakan salah satu bagian dari visi Palembang Emas Darussalam. Untuk
menciptakan kesejahteraan bagi semua masyarakat kota Palembang.
“Melalui anggaran
yang ada, serta inovasi dan dukungan dari semua pihak, maka kami luncurkan
sekolah filial ini dalam cakupan yang lebih luas,” kata Harnojoyo, usai
melaunching sekolah Anjal di halaman gedung sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Jalan Srijaya No896, Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang.
Program ini belum
sebulan digarap namun telah mendapat respon positif dari warga Palembang. Ada
sebanyak hampir 400 anak jalanan dan putus sekolah yang diterima saat ini yang
akan sekolah di Gedung SKB, Jalan Srijaya yang menjadi tempat belajar.
“Sekali lagi, ini
menjadi komitmen kami. Sehingga kedepan kami berharap akan lebih banyak lagi
memberi manfaat bagi warga Palembang, oleh karena itu saya berharap kepada
masyarakat mari bersama-sama kita mencerdaskan anak bangsa dengan mengentaskan
anak yang putus sekolah,” katanya.
Menurut Harno,
mendapatkan pendidikan itu merupakan hak setiap warga negara, tak kecuali anak
jalanan, mereka harus mendapatkan pendidikan seperti anak lainnya, agar masa
depan mereka lebih baik dan tidak menjadi anak jalanan dan putus sekolah. (raf)