![]() |
PALEMBANG, SP - Sriwijaya FC akan melakoni laga pamungkas melawan Persiraja Banda Aceh, dalam laga final perebutan posisi tiga besar Liga 2, yang akan di gelar pada Senin (25/11/2019) besok di Stadio I Wayan Dipta Gianyar, Bali
Laga ini menjadi kesempatan terakhir Sriwijaya FC untuk merebut satu tiket ke Liga 1, setelah gagal melawan Persita Tanggerang pada babak semifinal Jum'at (22/11/2019) lalu.
Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi mengatakan tak ingin larut dalam kesedihan , timnya saat ini tengah beranjak bangkit guna mengamankan satu tiket berelenggang di kasta tertinggi Liga 1.
"Masih ada kesempatan untuk merebutkan urutan ke tiga jadi kita sudah lupakan kekelahan melawan Persita dan sekarang kita harus bangkit untuk merebutkan satu tiket ke Liga 1,"ujarnya saat Match Confrencepers, Minggu (24/11/2019) siang.
Musim ini, Sriwijaya FC dan Persiraja terhitung sudah tiga kali bertemu, setidaknya pelatih asal Solo tersebut tahu betul cara permainan Persiraja yang dikenal dengan perminan kerasnya, untuk itu Kas akan berupa mengantisipasi pergerakan tim berjuluk Laskar Rencong ini.
"Ya kita sudah tau dari babak penyisihan kita selalu kesulitan dengan permainan permainan cepat dan pertandingan terakhir kita akan coba mengantisipasinya,"lanjutnya
Sementara itu kedua tim sama kuatnya dalam berduel dilapangan, hal tersebut berkaca pada bertanding di Palembang, SFC menang 1-0, dan juga kalah 0-1 saat bertanding di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh. Terakhir, Sriwijaya dan Persiraja bermain imbang 0-0 saat babak penyisihan 8 besar,
Namun kali ini keduanya dipertemukan kembali setalah mengalami kekalahan dipartai semifinal, Sriwijaya FC kalah dari Persita Tanggerang sedangkan Persiraja kalah dari Persik Kediri.
Srwiijaya FC dan Persiraja kita sama sama kurang beruntung dan besok kita akan bertemu di perebutan 3 besar semoga pertandingan besok berjalan dengan lancar tidak ada kebdala apapun,"ucapnya
Disisi lain hal yang sama diungkapkan oleh Pelatih Persiraja Banda Aceh Hendri Susilo, usai mengalami kekalahan timnya cukup membuat psikologi anak asuhnya terganggu namun hal tersebut nyatanya tak menyurutkan langkahnya untuk meraih asanya menjadi tim yang akan dipromosikan ke Liga 1 musim depan.
"Saya tak ingin banyak berkomentar, ya saya fikir kekalahan kemarin membuat kita sedih dan semua pemain menangis saya katakan jangan sedih kalau bisa senin nanti kita harus membuat semuanya tertawa," ucapnya
"Ya, itu bagian dari drama sepakbola semua pemain kelas duniapun seperti itu, jadi itu lebih ke psikologi pemain, ya Kita sudah lupakan kekalahan kemarin tapi kalau kondisinya sama saya akan bertanggung jawab sebagai penunjuk pemain," tukasnya (Nis)