![]() |
- BUMN dan BUMD Diharapkan Harus Lebih Berperan Aktif
PALEMBANG, SP - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel saat ini gencar mendorong untuk menjadikan perpustakaan sebagai Focus of Literacy dalam mendukung terwujudnya program Sumsel Cerdas Sumsel Membaca (SCSM).
Salah satuya dengan lebih mendorong keterlibatan aktif dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan pihak swasta agar menggelontorkan Coorporate Social Responsilbility (CSR) kepada Dinas Perpustakaan.
“Pelibatan aktif dari para BUMN, BUMD dan pihak swasta dalam menjadikan perpustakaan ini bukan menjadi eksklusif melainkan jadi sebuah kebutuhan buat kita semua sehingga membuat semua pihak tidak ragu-ragu membantu. Melalui FGD inilah diharapkan bisa dilakukan inventarisir persoalan yang mendera perpustakaan selama ini termasuk dalam hal pendananan di luar dari anggaran pemerintah,” ucap asisten III bidang pemerintah dan umum Pemprov Sumsel, Prof Dr HM Edwar Juliartha,MM saat membuka kegiatan Focus Discussion Group (FGD) Penggiat Literasi yang diselenggarakan di aula Dinas Perpustakaan Sumsel, kemarin (31/10).
Ditambahkan pula oleh Edwar yang sekaligus menjadi salah satu pembicara di FGD kali ini, dikaitkan dengan program literasi perpustakaan bagian dari yang namanya komunikasi, informasi dan edukasi.
Sekaligus bagian dalam mengkampanyekan tentang betapa pentingnya kita semua harus kembali ke buku, karena harus diakui saat ini dalam hal budaya membaca Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju dan berkembang lainnya.
“Sorry to say sampai saat ini Indonesia yang merupakan negara besar dengan populasi penduduk yang besar justru masih tertinggal dalam hal budaya membaca, melalui FGD semacam ini saya berharap agar dapat dijadikan atensi terutama literasi merupakan bagian dari hal itu,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Mislena,SE,MM menyampaikan selain program SCSM, hal yang tak kalah penting yang menjadi tujuan dari digelarnya FGD ini guna menyukseskan progarm gubernur Sumsel Satu Desa Satu Perpustakaan.
“Kami kumpulkan para stake holder yang barangkali selama ini ada membantu perpustakaan tapi belum maksimal diharapkan setelah kita urun rembug bersama dalam FGD kalai ini ketemu akar permasalahannya. Sehingga gelontoran dana CSR untuk membantu program Perpustakaan ke depan akan dapat lebih dimaksimalkan lagi nantinya,” imbuh Mislena.
Disampaikan, FGD yang berlangsung sehari dengan menghadirkan pembicara selain Prof Dr HM Edwar Juliartha,MM ada pula duta baca Sumsel Dr Firman Freedy Busroh serta dari Perpusnas RI.
“Peserta dari FGD ini meliputi BUMN,BUMD pihak swasta, selain itu ada pula dari perwakilan Forum CSR Sumsel serta para kepala dinas dan badan perpustakaan kabupaten/kota di Sumsel,” sebutnya.
Duta Baca Sumsel, Dr Firman Freedy Busroh menyambut baik upaya Dinas Perpustakaan Sumsel yang menggelar FGD ini mengingat program SCSM tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tidak ada dukungan dari mitra termasuk BUMN,BUMD dan perusahaan swasta yang ada di Sumsel. (Fly/Rel)
